SUKABUMIUPDATE.com - Pihak BLUD Rumah Sakit (RS) Sekarwangi Cibadak merujuk Ryan Rasydin (21 tahun) ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung untuk menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru senapan angin, Senin (17/6/2019). Ryan dirujuk dengan pertimbangan RSHS lebih lengkap dari sisi peralatan medis dan Sumber Daya Manusia (SDM).
Humas RS Sekarwangi Cibadak Ramdansyah mengatakan, sebelum dirujuk ke RSHS Bandung Ryan masuk ke poli bedah RS Sekarwangi pada Senin pagi.
BACA JUGA: Tak Murah, Ini Biaya Pengangkatan Proyektil Korban Penembakan di Cibadak
"Pasien dirujuk ke RSHS jam 1 siang tadi karena pertimbangan yang terbaik untuk pasien karena fasilitas di RSHS lebih lengkap demikian dengan SDMnya lebih lengkap," ujar Ramdansyah kepada sukabumiupdate.com, Senin (17/6/2019).
Ryan akan menjalani operasi pengangkatan proyektil dengan memanfaatkan layanan KIS. "Biaya pakai KIS," singkat Ramdansyah.
BACA JUGA: Proyektil Peluru Masih Bersarang, Korban Penembakan Cibadak Gagal Operasi
Ryan, warga Kampung Pamatutan RT 18/07, Desa Bojonggenteng, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, ini tiba-tiba merasa ada benda asing menembus tubuhnya saat mengantarkan istrinya belanja baju lebaran di Jalan Suryakencana, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (25/5/2019) lalu. Pada hari itu juga Ryan masuk RS Sekarwangi Cibadak dan diketahui ada proyektil senapan angin ditubuhnya.
Sehari setelah kejadian ini, pada Minggu (26/5/2019), Ryan kemudian dirujuk dari RS Sekarwangi ke RSHS Bandung untuk operasi. Akan tetapi operasi pengangkatan proyektil tak dilakukan karena keterbatasan biaya. Adapun BJPS Ketenangakerjaan yang dimiliki Ryan tak dapat mengklaim biaya operasi. Sehingga untuk pengobatan Ryan selama di RSHS menggunakan umum. Ryan pun pulang ke rumahnya pada Selasa (28/5/2019) malam lalu untuk mengurus KIS serta pertimbangan dokter RSHS akan libur sebab mendekati Lebaran.
BACA JUGA: Cerita Ryan, Tak Sadar Proyektil Menembus Punggung saat Antar Istri Beli Baju Lebaran di Cibadak
Usai Lebaran, sesuai keinginan keluarga, Ryan kemudian menjalani bedah di RS Kartika Cibadak. Akan tetapi karena keterbatasan alat di RS Kartika Cibadak maka pengangkatan proyektil tidak berhasil. Dengan demikian operasi pengangkatan proyektil tetap harus dilakukan di RSHS.