SUKABUMIUPDATE.com - Ratusan jiwa korban pergerakan tanah di Kampung Gunungbatu, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi masih mendiami posko pengungsian di eks pasar Nyalindung pada H-2 lebaran.
Bahagia sekaligus sedih terpancar dari wajah para pengungsi. Bahagia karena menyambut datangnya lebaran, lalu bersedih karena mereka terpaksa berlebaran di posko pengungsian yang berukuran 12 x 6 meter itu. Sedangkan, Hunian Sementara (Huntara) yang direncanakan selesai satu bulan kedepan. Adapun lokasi huntara tersebut di Kampung Rancanbali yang jaraknya sekitar satu hingga satu setengah kilometer dari Kampung Gunungbatu.
BACA JUGA: Bangunan Huntara Bagi Korban Pergerakan Tanah Kertaangsana Baru 20 Persen
"Alhamdulilah sudah punya baju lebaran, perasaannya senang tapi juga sedih karena harus lebaran di pengungsian," ungkap Neza Aprilia (14 tahun) seorang remaja putri yang tinggal dipengungsian.
Wajah murung diperlihatkan seorang Nenek bernama Rukoyah (66 tahun). Nenek Rukoyah yang tinggal di pengungsian bersama anak dan tiga cucunya ini mengaku sangat sedih karena selain ini merupakan kali pertama kalinya berlebaran di pengungsian, ia pun harus merelakan rumahnya yang sudah ditinggali puluhan tahun hancur.
"Sedih saja, kalau ingat rumah kami yang hancur. Terlebih di usia saya yang sudah tua ini saya sudah mulai sakit-sakitan," lirih Rukoyah.
Rencananya para pengungsi ini akan melaksanakan Salat Ied di masjid yang berada di Kampung Gunungbatu tapi berada dalam kondisi aman.