SUKABUMIUPDATE.com - Ratusan warga Kampung Pasir Randu Jujuluk RT 02/08, Desa Pasir Baru, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi kesulitan mendapatkan air bersih. Hal itu sudah puluhan tahun dialami oleh warga yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan dan petani.
"Disini ada sekitar 60 kepala keluarga dengan jumlah 280 jiwa. Selama ini terpaksa mengandalkan dari penampungan air hujan untuk keperluan memasak, mandi dan mencuci," kata ketua RT setempat, Enad (40 tahun) kepada sukabumiupdate.com, Minggu (19/5/2019).
BACA JUGA: Ramadan, Layanan Air untuk Pelanggan Perumda AM TJM Cabang Palabuhanratu Aman
Saat musim hujan tiba, sambung Enad, hampir semua rumah warga di Kampung Pasir Randu Jujuluk memasang talang atau saluran air di setiap ujung atap bangunan rumah, kemudian menggunakan corong dan selang untuk di masukan kedalam bak rumah masing-masing.
"Air hujan masuk ke talang yang terbuat dari bambu, yang udah terbelah agar tidak tumpah ke tanah. Di ujung corong menggunankan selang sesuai ukuran ujung corong," jelasnya.
BACA JUGA: Dirut Perumda AM TJM Sambut Baik NUWSP di Kabupaten Sukabumi
Namun saat ini, sudah beberapa hari di kampungnya itu tidak turun hujan. Alhasil, terpaksa warga mengambil air bersih dari sumber mata air untuk keperluan sehari hari dengan menempuh perjalanan jauh, sekitar 500 meter dan 800 meter dari permukiman warga.
"Ada dua sumber mata air tapi jauh. Ya terpaksa saat-saat tertentu masyakarakat harus mengantre bergiliran mengambil air bersih," pungkasnya.
BACA JUGA: Suplai Air untuk Cibadak Terganggu Longsor, Perumda AM TJM Lakukan Perbaikan
Sementara itu, warga setempat, Cemeng (42 tahun) mengaku prihatin dengan kondisi masyarakat di kampung tersebut yang sudah puluhan tahun kesulitan mendapatkan air bersih. Ia menegaskan, warga bukan tidak berusaha menyalurkan air dari mata air ke rumah masing-masing. Jarak yang jauh dan keterbatasan biaya untuk pengadaan pipa paralon, menjadi kendala saat ini.
"Lokasi mata air jauh dengan pemukiman, membutuhkan biaya yang cukup besar untuk pengadaan pipa dan alat lainnya. Warga juga sudah melakukan upaya pengajuan pipanisasi dan pengadaan sumur bor ke pemerintah setempat, namun sampai saat ini belum juga ada realisasi," pungkasnya.