Dibalik Nama Cijeblus, Lokasi Kecelakaan Bus Maut Tewaskan Dua Pelajar di Waluran Sukabumi

Senin 22 April 2019, 06:43 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Tikungan tajam Cijeblus di Desa Sukamukti, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi menjadi salah satu titik rawan kecelakaan di Jalan Raya Galumpit. Di tikungan Cijeblus ini juga, dua pelajar MAN 3 Sukabumi tewas setelah bus pariwisata City Trans Utama bernopol B 7326 TGB yang ditumpanginya mengalami kecelakaan menabrak pohon randu tepat di tikungan Cijeblus.

Peristiwa tragis tersebut terjadi Minggu (21/4/2019) pukul 04.00 WIB, saat rombongan MAN 3 Sukabumi dalam perjalanan pulang usai melaksanakan study tour di Bandung.

Darus (60 tahun), merupakan warga Kampung Cijeblus RT 11/03, rumahnya berada selempar batu dari pohon randu yang ditabrak bus tersebut. Dia sudah sering melihat kecelakaan di tikungan Cijeblus namun, kata Darus, kecelakaan bus tersebut merupakan paling parah.

BACA JUGA: Bus Pariwisata Rombongan Siswa MAN Kecelakaan di Waluran, Korban Terjepit

"Sering kecelakaan, bukan sekali dua kali. Belum seminggu dari kecelakan bus ini, mobil boks menabrak gapura di depan sana. Kalau motor sudah tak terhitung (yang kecelakan). Truk pernah menabrak pohon mahoni, seorang meninggal dan yang paling parah (kecelakaan bus) ini," ujar Darus kepada sukabumiupdate.com, Senin (22/4/2019).

Darus menjelaskan, kampung tersebut awalnya bernama Padaasih namun karena lebih dikenal dengan Cijeblus maka dinamakan Kampung Cijeblus. Ada cerita dibalik nama Cijeblus,yaitu berawal dari kecelakan mobil pengakut genteng akibat blong atau jeblos rem.

"Awalnya Padaasih. Sekarang kesebutnya Cijeblus. Awalnya ada mobil mengangkut genteng yang dikemudikan oleh Uci, lalu ngajeblus jeblos rem. Sopirnya meninggal. Kejadiannya sudah sangat lama terjadi," kata Darus.

Darus (60 tahun) disamping pohon randu yang ditabrak bus pariwisata pengangkut rombongan siswa MAN 3 Sukabumi, di tikungan tajam Cijeblus, Jalan Raya Galumpit, tepatnya di Kampung Cijeblus, Desa Sukamukti, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi.

Warga lainnya, Sarip Hidayat (45 tahun) mengatakan, rumahnya pernah diseruduk mobil pada tahun 2015, bahkan anaknya meninggal tertabrak mobil di tikungan tersebut. "Setelah rumah kami tertabrak selang sebulan anak kami meninggal (tertabrak), makanya kami memutuskan untuk pindah keseberang jalan," ujarnya.

Dia berharap pihak terkait bisa melengkapi fasilitas keamanan di Jalan Raya Galumpit tersebut seperti rambu jalan, PJU dan lampu tanda bahaya karena sebelum tikungan ini ada jalan lurus sepanjang satu Kilometer sedikit turunan lalu berbelok tajam di tikungan Cijeblus. Menurut Sarip, nama Cijeblus muncul karena banyaknya mobil masuk jurang atau terjeblos.

"Adapun nama Cijeblus punya cerita masa lalu karena banyak kendaraan yang terjeblos ke jurang maka disebut Cijeblus," pungkasnya.

Darus adalah orang pertama yang datang ke lokasi kecelakaan maut bus pariwisata tersebut. Sesaat sebelum kecelakaan, Darus saat itu sudah bangun dari tidurnya karena mendengar suara tarhim subuh. Tiba-tiba, dia dikagetkan dengan suara dentuman keras dari arah jalan.

BACA JUGA: Ini Identitas Korban Tewas Kecelakaan Maut Bus Rombongan Pelajar MAN 3 Sukabumi

"Sebelum kejadian saya sudah bangun dari tidur, waktu itu masih tarhim belum bedug Subuh, awalnya terdengar suara rem mobil lewat, namun setelah itu terdengar suara benturan keras sampai membuat kaget," ungkap Darus.

Setelah mendengar suara itu, Darus keluar bergegas mengambil senter dan keluar rumah. Dengan perasaan kaget Darus melihat sebuah bus dalam kondisi ringsek menabrak pohon. Kondisinya mencekam, para penumpang berteriak minta tolong sedangkan kondisi bus terkunci.

"Penumpang teriak minta tolong. Saya tidak bisa berbuat apa-apa,mau nolong gimana bus terkunci. Selang beberapa menit datanglah dua orang memberikan bantuan dengan memecahkan kaca bus, barulah sebagian penumpang keluar dengan luka di bagian kepala. Ada juga yang keluar dengan digotong. Warga pun semakin banyak yang datang untuk menolong korban kecelakaan," tukasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Bola23 Februari 2025, 21:46 WIB

Gagal Bawa U-20 ke Piala Dunia, Erick Thohir Pecat Indra Sjafri

PSSI memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Indra Sjafri sebagai pelatih Timnas Indonesia U-20.
Jelang laga Timnas Indonesia U-24 vs Uzbekistan di babak 16 Asian Games, pelatih Indra Sjafri telah menyiapkan taktik khusus (Sumber : dok.pssi)
Sukabumi23 Februari 2025, 21:28 WIB

Api Merembet dari Hawu, Rumah Panggung di Purabaya Sukabumi Ludes Terbakar

Rumah panggung milik Adsiah (65 tahun) warga Kampung Cipari RT 006/01, Desa Neglasari, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, ludes terbakar
Rumah panggung milik Adsiah (65 tahun) warga Kampung Cipari RT 006/01, Desa Neglasari, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, ludes terbakar pada Minggu (23/2/2025) | Foto : P2BK Purabaya
Sukabumi23 Februari 2025, 21:03 WIB

Wabup Andreas Gelar Open House, Komitmen Kerja untuk Semua Warga Sukabumi

Wakil Bupati Sukabumi, Andreas, menggelar acara open house di kediamannya di Kampung Pasir Reungit, Desa Jayabakti, Kecamatan Cidahu, Minggu (23/2/2025)
Ribuan warga menghadiri open house Wakil Bupati Sukabumi Andreas di kediamannya di Cidahu, Minggu (23/2/2025) | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi23 Februari 2025, 21:00 WIB

SPI Sukabumi Temukan 3 Lahan Eks HGU Dikuasai Segelintir Orang, Minta GTRA Bertindak

DPC SPI Sukabumi menyoroti berbagai masalah ketimpangan kepemilikan tanah dan konflik agraria yang terjadi di Kabupaten Sukabumi.
Ketimpangan kepemilikan tanah dan konflik agraria yang terjadi di Kabupaten Sukabumi. | Foto : Ilustrasi kebun pIxabay
Life23 Februari 2025, 20:00 WIB

6 Hal Kritis di Usia 20-30 Tahun yang Harus Dihadapi Generasi Muda

Generasi muda di usia 20-30 tahun menghadapi banyak tantangan dan peluang yang akan membentuk masa depan mereka.
Ilustrasi. Hal Kritis di Usia 20-30 Tahun yang Harus Dihadapi Generasi Muda (Sumber : Pexels/AndreaPiacquadio)
Sukabumi23 Februari 2025, 19:51 WIB

Wabup Sukabumi Antar Almarhum Dedi Damhudi ke Peristirahatan Terakhir, Sebut Kehilangan Sosok Kakak

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Sukabumi, Dedi Damhudi, telah meninggal dunia pada Minggu (23/2/2025) dini hari.
Wakil Bupati Sukabumi, Andreas, saat berdoa di peristirahan terakhir almarhum Dedi Damhudi | Foto : Ibnu Sanubari
Life23 Februari 2025, 19:00 WIB

4 Cerita Mitos Curug Seribu di Bogor yang Menambah Daya Tarik Wisatawan

Disclaimer: meskipun cerita-cerita mistis ini menambah daya tarik Curug Seribu, penting untuk selalu berhati-hati dan menghormati tempat tersebut saat berkunjung.
Curug Seribu 100 Meter, Wisata Air Terjun Tertinggi di Bogor Jawa Barat. Foto: IG/@ferdinandpatar/@pesonaairterjunindonesia
Bola23 Februari 2025, 18:00 WIB

Link Live Streaming Malut United vs PSS Sleman di BRI Liga 1

Berikut ini link live streaming Malut United vs PSS Sleman akan berlangsung di Stadion Kie Raha, Minggu, 23 Februari 2025 mulai pukul 19.00 WIB.
Malut United vs PSS Sleman (Sumber : Vidio)
Musik23 Februari 2025, 17:00 WIB

Lewat Lagu Tawamu, Keisya Levronka Dedikasikan Karyanya untuk Sang Adik Tercinta

Segmen awal Official Music Video ini menyebutkan bahwa Lagu Tawamu didedikasikan oleh Keisya untuk sang adik, Lexi VallenoHavlenda yang mengalami musibah jatuh dari lantai 6.
Official Music Video Tawamu dari Keisya Levronka. Foto: YouTube/@KeisyaLevronkaChannel
Inspirasi23 Februari 2025, 16:34 WIB

Bayar Pajak Dapat Hadiah Umrah, Bapenda Sukabumi Jelaskan Regulasi dan Ketentuannya

Bapenda Kabupaten Sukabumi memastikan pemberian hadiah umrah gratis telah mendapat izin resmi dari Kemensos dan dilakukan melalui mekanisme pengundian yang transparan.
Program Gebyar Sipenyu: Bayar Pajak Berhadiah Umrah yang digagas Bapenda Kabupaten Sukabumi. (Sumber Foto: Istimewa)