SUKABUMIUPDATE.com - Jembatan penghubung Desa Cimahpar, Kecamatan Kalibunder dengan Desa Bojongsari, Kecamatan Jampang Kulon, menghawatirkan dan mengancam keselamatan warga. Jembatan yang berada di daerah selatan Kabupaten Sukabumi itu memiliki panjang 20 meter dan melintang di atas sungai Cisereuh.
BACA JUGA: Pembangunan Jembatan yang Roboh di Cisaat Sukabumi Dilaksanakan Usai Pemilu
Papan yang menjadi alas jembatan sudah lapuk dan beberapa papan sudah terlepas dari badan jembatan. Sedangkan besi rangka jembatan sudah keropos bahkan salah satu tali sling putus.
Jembatan tersebut dibangun tahun 1995 oleh warga bersama Pemuda Panca Marga (PPM). Semenjak dibangun hingga saat ini tak ada perawatan dan perbaikan yang dilakukan secara permanen. Perbaikan hanya dilakukan secara swadaya oleh warga dengan mengganti papan alas jembatan.
Rudi Ruskendar warga Desa Cimahpar, menuturkan, jembatan tersebut sangat dibutuhkan masyarakat karena merupakan infrastruktur penunjang ekonomi, pertanian juga pendidikan.
Menurut dia, setiap hari warga yang ingin pergi ke pasar dan anak-anak sekolah melewati jembatan tersebut. Termasuk petani yang ingin menjual hasil panennya atau pergi ke ladang melintasi jembatan yang semakin hari semakin memprihatinkan.
"Tiang pancang, alas papan dan palang dari kayu memang sudah lapuk, bahkan pada bolong. Hari ini kami pun gotong royong memperbaiki jembatan tersebut," ujar Rudi kepada sukabumiupdate.com, Rabu (3/4/2019).
Jembatan ini, kata Rudi mempersingkat jarak tempuh kedua desa tersebut. Tanpa adanya jembatan ini masyarakat harus melewati jalan Kalibunder, akan tetapi jarak tempuh bertambah jauh. Namun, dengan kondisinya ini, jembatan membuat warga was-was.
BACA JUGA: Beralaskan Papan, Jembatan Antar Kampung di Desa Cibitung Sukabumi Bikin Was-was Warga
Menurut Rudi, sempat ada rencana jembatan tersebut akan dibangun permanen pada tahun 2017. Namun hingga kini tak pernah terealisasi. "Sampai sekarang belum ada tindak lanjut," pungkasnya.