SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Desa Kutasirna Endang Setiawan menuturkan bahwa kejadian jembatan ambruk penghubung antara kampung di daerahnya telah dilaporkan kepada BPBD Kabupaten Sukabumi dan pemerintah Kecamatan Cisaat. Menurut dia, BPDB dan kecamatan telah melakukan pengecekkan lokasi.
Pemerintah Desa Kutasirna hingga kini masih menunggu tindaklanjut dari BPBD dan Kecamatan terkait rencana perbaikan jembatan tersebut.
"Sampai hari ini kami masih menunggu kabar dari pihak BPDB dan kecamatan bagaimana tindaklanjut dari terputusnya jembatan tersebut," ujar Endang, kepada sukabumiupdate.com, Senin (1/4/2019).
BACA JUGA: Tiga Bulan Jembatan di Cisaat Sukabumi Roboh, Tak Kunjung Ada Perbaikan
Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman menyatakan menerima laporan terputusnya jembatan di Desa Kutasirna, Kecamatan Cisaat, dalam bentuk berita acara kejadian bencana. Jembatan sepanjang 18 meter dan lebar satu meter tersebut ambruk akibat tergerus oleh aliran sungai Cimahi yang deras.
"Kami membenarkan memang telah kami menerima laporan peristiwa tersebut dalam bentuk berita acara kejadian bencana," ujar Eka.
Eka mengatakan bahwa pembangunan kembali jembatan di Desa Kutasirna tersebut akan dilakukan oleh komunitas relawan bencana dan sosial yang diprakarsai oleh PMI Kabupaten Sukabumi.
Menurut Eka, ada beberapa komunitas relawan yang siap bergabung dalam pembangunan jembatan tersebut diantaranya adalah Vertical Rescue, JAMPE, relawan BPBD, Baznas, dan ACT. Adapun pembangunannya dilakukan usai Pemilu 2019.
"Berdasarkan hasil kesepakatan bersama, pelaksanaan pembangunan kembali jembatan tersebut akan dilakukan setelah tanggal 17 April 2019," pungkas Eka.