SUKABUMIUPDATE.com - Warga Kampung Bojong RW 2, Desa Cicadas, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi yang terkena dampak pergerakan tanah masih merasa was-was untuk pulang kembali ke rumahnya. Banyak warga yang lebih memilih untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Salah satu warga tersebut adalah Rukoyah (46 tahun) yang mengaku sudah mengungsi sejak Senin (21/1/2019) lalu. Hujan deras yang terus mengguyur membuat rumah Rukoyah menjadi sedikit miring.
"Makanya saya mengungsi ke SDN Bojong. Semua barang seperti pakaian dan perabotan rumah dimasukin ke dalam karung, rumah sudah agak miring tanahnya beberapa kali amblas. Tiga kali dinding rumah diperbaiki, rusak terus," ujar Rukoyah kepada sukabumiupdate.com, Rabu (23/1/2019).
Rukoyah menambahkan, saat ini rumahnya ditinggalakan dalam kondisi kosong. Pergerakan sering terjadi, Ia pun beberapa kali memperbaiki rumah.
Kendati sudah sering terjadi pergerakan tanah, Rukoyah tidak punya pilihan lain. Setiap kali dirasa aman, Rukoyah dan keluarga kembali ke rumah.
"Ya maunya mah dari dulu juga pengen pindah ke tempat aman. Tapi tidak punya biaya, kalau disini terus sudah takut," imbuhnya.
Sementara itu, ditemui terpisah, Ruyana (26 tahun), juga mengaku tepaksa mengungsi. Ia menceritakan awal kejadian pergerakan tanah terjadi tak lama setelah peristiwa longsor di Kampung Garehong, Dusun Cimapag. Atas musibah itu, warga jadi khawatir.
BACA JUGA: Pergerakan Tanah di Cisolok Sukabumi, Warga Sudah Empat Kali Dongkrak Rumah
"Awalnya terlihat di bagian teras masjid dekat rumah ada rekahan tanah sekitar 5 sentimeter, tanahnya jadi sedikit turun. Warga mengungsi karena ketakutan, takut seperti terjadi di Garehong akhirnya jadi banyakan kemarin malam mengungsi ke SDN bojong saat hujan deras itu," imbuh Ruyana.
Kekhawatiran warga memuncak ketika terjadi hujan deras sekitar pukul 18.30 WIB, Selasa (22/1/2019). Menurut Ruyana terdapat 300 jiwa dari 85 kepala keluarga yang mengungsi.