SUKABUMIUPDATE.com - Pembangunan gedung pelayanan RSUD Sagaranten dan Puskesmas Sagaranten hingga kini belum rampung padahal fasilitas kesehatan tersebut begitu penting bagi masyarakat lima kecamatan yaitu Sagaranten, Cidolog, Cidadap, Curugkembar dan Pabuaran.
Terdapat 10 proyek kontruksi yang kini dalam pelaksanaan. Sembilan proyek di RSUD Sagaranten terdiri dari pembangunan ruangan yaitu ruang inap, laundry, CSSD, radiologi, kebidanan, lab, penyakit kandungan dan ICU. Proyek lainnya yang masih dalam pengerjaan di RSUD Sagaranten adalah rehab ruang poliklinik karena belum sempat dipakai sudah rusak. Satu proyek lagi yaitu pembangunan Puksemas Sagaranten.
Dibalik pelaksanaan proyek tersebut, banyak pekerja yang mengeluhkan soal pembayaran upah.
Sama seperti RSUD Sagaranten, Puskesmas Sagaranten hingga kini juga belum rampung. (Foto: Demmy Pratama).
Kepala Desa Asep Abdul Muiz mengaku tak tahu banyak dengan pembangunan Gedung baru RSUD Sagaranten yang melar tersebut. Namun beberapa saat lalu ia sempat mendengar keluhan dari pekerja yang kebanyakan merupakan warga Desa Sagaranten terkait pembayaran upah yang sering terlambat. Asep pun sering menegur kontraktor terkait persoalan itu.
"Pekerja di gedung RSUD dan Puskesmas Sagaranten itu memang kebanyakan adalah warga kami. Tak heran jika saya pun acap kali menegur pihak kontraktor setiap kali ada keterlambatan pembayaran upah pekerja," ungkap Asep.
BACA JUGA: Buruh Pabrik Garmen di Cicurug Sukabumi Unjuk Rasa Tuntut Pesangon
Asep juga menyayangkan visum pembangunan yang saat ini tidak melibatkan pihak desa. Padahal menurut Asep, seharusnya pemdes diberikan hak untuk melakukan visum karena dalam pembangunannya banyak melibatkan warganya.
"Pihak desa sangat membutuhkan visum karena dalam kegiatan kedinasan banyak melibatkan warga desa sehingga kami kesulitan dalam mengevaluasi dan mendeteksi masalah hutang piutang warga kami yang terlibat disana," pungkas Asep.