Warga Sukabumi Korban Tsunami, Terombang-ambing di Air dan Lihat Percikan Lava Anak Krakatau

Rabu 26 Desember 2018, 07:25 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Udeng Sudirman (45 tahun), warga Limus Nunggal, RT 02/01, Kelurahan Cibereum, Kecamatan Cibereum, Kota Sukabumi, menjadi saksi hidup ketika tsunami menerjang Selat Sunda pada hari Sabtu (22/12/18) lalu.

Udeng merupakan karyawan PLN Asmen Fasilitas Dan Umum Kantor Induk  Unit Induk Transmisi (UIT) PLN Depok yang membawahi PLN di sekitaran Cilegon Banten. Pada saat itu, ia beserta rombongan dari kantor PLN depok sedang mengadakan acara familly gathering yang yang berlokasi di Pantai Tanjung Lesung, Banten.

Acara itu dihadiri seluruh karyawan dan pejabat PLN Depok dan salah satu pengisi acaranya merupakan band Seventeen yang juga beberapa anggota band dan krunya menjadi korban dalam bencana Tsunami tersebut.

"Saya bagian dari panitia, yang lainnya ikut menghadiri hiburan disana, rombongan saya ada kurang lebih 200 orang karyawan PLN Depok," terang Udeng kepada wartawan di rumahnya, Rabu (26/12/18).

Pada saat kejadian, posisi Udeng sedang di pinggir panggung, menurutnya malam itu air laut begitu tenang, bulan terlihat sangat terang dan terlihat percikan lava Anak Gunung Krakatau dari kejauhan tempat ia berdiri.

"Waktu itu sekira pukul 21.00 WIB, band Seventeen baru membawakan dua lagu dan gak ada tanda apapun tiba-tiba air gede sudah menerjang dan menghantam masuk ke kawasan panggung dan kerumunan orang banyak," terangnya.

Ia mengungkapkan, tubuhnya langsug terpental ke arah dalam daratan dan terombang ambing di atas air laut yang mulai memasuki kawasan pantai. Pada saat itu ia hanya berpegangan pada sebuah kayu sambil terbawa ke sana ke mari oleh derasnya air laut.

Dari titik awal lokasi semula di pinggir panggung itu, ia mengaku terbawa arus sejauh kurang lebih dua kilometer ke arah daratan masuk ke kawasan pemukiman warga.

"Pukul 21.30 WIB, air mulai surut, berarti saya terombang ambing itu kurang lebih selama 30 menit lamanya," paparnya.

BACA JUGA: 84 Kendaraan Diamankan Pasca Tsunami, Ada Plat Sukabumi

Udeng mengatakan, setelah air surut, seketika suasana di sekitaran kawasan tersebut senyap dan sunyi seperti kota mati. Ia pun masih belum menyangka apa yang telah terjadi adalah sebuah bencana Tsunami. Lalu, beberapa menit kemudian mulailah terdengar suara minta tolong dari sana sini.

Tak lama, terdengar suara anak kecil dari arah bawah posisi Udeng berdiri dan meminta tolong pada dirinya.

"Dia nangis ketakutan dan bilang ke saya om tolong om, bantu saya. Lalu saya bantu dan temanin dia mencari keluarganya," kata Udeng.

Tapi, pada saat itu ia baru tersadar bahwa luka yang ia alami ternyata sangat parah, ia mulai merasakan suaranya berubah, bagian kepala, tangan, dada, punggung mulai terasa sakit ditambah lagi kakinya yang semakin terasa lumpuh dan sakit.

"Saya baru sadar kalau kaki saya remuk dan patah," ungkapnya.

BACA JUGA: Hilang Kontak Tiga Hari, Warga Asal Tegalbuleud Sukabumi Selamat dari Tsunami di Banten

Sambil menemani anak tersebut akhirnya ia menemukan salah satu anggota keluarganya dan menitipkan ke orang tersebut, lalu ia melanjutkan untuk menuju Puskesmas terdekat sambil mencari rekan-rekannya juga. Di perjalanan ia menemukan ada tiga orang yang terjebak di dalam sebuah mobil dengan kondisi yang mengenaskan namun masih terlihat selamat.

"Ada ibu-ibu, dan satu anak di dalamnya, saya tidak tahu masih hidup atau sudah meninggal, saya bantu keluarkan dan saya antar mereka juga menuju Puskesmas," terangnya.

Sesampainya di Puskesmas ternyata sudah ramai dipenuhi para korban yang luka dan meninggal dunia. Ia sempat mendapatkan perawatan dari warga sekitar untuk mengobati luka-lukanya.

"Gak tau saya dimandiin air panas gitu sambil diurut dan tiba-tiba sembuh aja," ujarnya.

Setelah dari Puskesmas, ia pun diantarkan oleh seseorang yang tak ia kenal untuk menemui saudaranya yang berada dekat dengan lokasi tsunami di Tanjung Lesung, Banten. Sampai akhirnya ia sampai dan menemukan salah satu anggota keluarganya yang tinggal di sana dan meminta bantuan untuk menghubungi anggota keluarganya yang berada di Sukabumi.

"Pada saat itu, hanphone saya rusak gak tau kebentur apa, jadi tidak nyala, untungnya saudara saya ini punya nomor adik saya yang di Sukabumi. Tersambung dan saya minta ke adik saya untuk dijemput ke sini tapi jangan memberi tahu istri saya dulu takutnya dia panik dan gimana," tuturnya.

BACA JUGA: Pasca Tsunami, Warga Tegalbuleud Sukabumi Hilang Kontak dengan Keluarga di Banten

Pasca kejadian Sabtu malam hari (22/12/18) hingga hari Minggu (23/12/18) siang hari, Udeng bertahan di rumah saudaranya yang berada di Tanjung Lesung. Sekira pukul 13.00 WIB adiknya yang dari Sukabumi tiba menjemputnya lalu membawa Udeng kembali ke Sukabumi.

Tiba di Sukabumi sekira pukul 18.00 WIB, Udeng dibawa ke Rumah Sakit Kartika Kasih di Jalan Jendral Ahmad Yani, Nyomplong, Kota Sukabumi.

Di rumah sakit tersebut Udeng mendapatkan perawatan dan pengobatan lebih lanjut dan langsung pulang.

Ia mengaku belum mendapatkan kabar detail tentang nasib rekan-rekannya yang menjadi korban Tsunami itu. Namun, semenjak tiba di rumah dan beristirahat, ia terus memantau perkembangan nasib rekan-rekan lainnya yang mungkin masih terjebak di Tanjung Lesung, Banten.

"Alhamdulillah saya selamat, meskipun badan saya hancur, waktu itu saya sudah pasrah dan ikhlas juga kalau misalkan hari itu ajal menjemput saya, Saya masih terus mengkhawatirkan kabar kondisi rekan-rekan saya lainnya, semoga pada selamat dan sehat wal afiat," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi23 April 2024, 14:45 WIB

Ada 8 Kali Sambaran Petir, Saat Insiden 2 Warga Tewas Tersambar di Cikembar Sukabumi

BMKG memetakan ada delapan kali sambaran petir di Sukabumi, tepatnya di sekitar jalan raya di Kampung Cimenteng RT 003/05 Desa Sukamulya Kecamatan Cikembar, pada Ahad lalu, 21 April 2024.
Ilustrasi sambaran petir saat terjadi insiden 2 Warga Sukabumi tewas tersambar di Cikembar Sukabumi. | Foto: Freepik.com/wirestock
Life23 April 2024, 14:30 WIB

5 Penyebab Seseorang Menaruh Rasa Iri, Ada Perbandingan Sosial

Artikel ini akan mengeksplorasi beberapa penyebab umum dari perasaan iri dan cara-cara untuk mengatasinya.
Ilustrasi. Tatapan mata seseorang yang iri. Sumber Foto : Pixabay/galery21
Sukabumi23 April 2024, 14:16 WIB

10 Tahun Alami Kebutaan, Titin Hidup Sebatang Kara Huni Rumah Reyot di Surade Sukabumi

Kehidupan Titin sangat memperihatinkan, hidup sebatang kara dan mengalami kebutaan. Titin sudah hampir 10 tahun tak bisa melihat.
Titin (56 tahun), dan kondisi rumahnya yang sudah lapuk | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi23 April 2024, 14:09 WIB

Ada di Utara Sukabumi, Kapolres Soal Potensi Terorisme yang Harus Diwaspadai

Polres Sukabumi telah beberapa kali melakukan penangkapan terduga teroris.
Kapolres Sukabumi AKBP Tony Prasetyo. | Foto: SU/Ibnu Sanubari
Aplikasi23 April 2024, 14:00 WIB

Cara Perpanjang SIM Secara Online: Begini Tata Cara, Syarat dan Biayanya

Memperpanjang SIM (Surat Izin Mengemudi) adalah proses yang harus dilakukan oleh setiap pemilik SIM yang masa berlakunya telah habis.
Ilustrasi. Memperpanjang SIM (Surat Izin Mengemudi) adalah proses yang harus dilakukan oleh setiap pemilik SIM yang masa berlakunya telah habis. | Foto: Istimewa
Science23 April 2024, 13:51 WIB

Mengapa Terkadang Ada Bau Tanah Saat Hujan? Ternyata Ini Alasannya!

Artikel ini akan mengeksplorasi beberapa faktor yang mempengaruhi bau tanah pada saat hujan turun, dari proses dekomposisi tanaman hingga senyawa geosmin.
Ilustrasi. Air hujan. Sumber Foto : Pixabay/sunnySS2
Sukabumi23 April 2024, 13:30 WIB

Perkuat Pencegahan Korupsi, Pemkot Sukabumi Rapat Koordinasi dengan KPK

Rakor ini untuk memperkuat komitmen dan strategi pencegahan korupsi di Sukabumi.
Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji dan Sekda Dida Sembada mengikuti Rapat Koordinasi Program Pemberantasan Korupsi Wilayah II secara virtual pada Selasa (23/4/2024) di Setda Kota Sukabumi. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Life23 April 2024, 13:30 WIB

5 Bahaya Kebiasaan Memendam Emosi Terhadap Kesehatan, Segera Berhenti!

Memendam emosi rupanya tidak baik bagi kesehatan, sehingga perlu diwaspadai untuk menghindari kebiasaan demikian.
Ilustrasi. Bahaya memendam emosi bagi kesehatan. Sumber Foto : Pexels/Nathan Cowley
Kecantikan23 April 2024, 13:15 WIB

Mengapa Tangan Lebih Mudah Kusam Dibandingkan Wajah?

Tangan cenderung terpapar sinar matahari secara lebih langsung dan intensif daripada wajah. Itulah Mengapa Tangan Lebih Mudah Kusam Dibandingkan Wajah.
Ilustrasi. Wajah kusam. Sumber Foto : Pixabay/beautyG
Sehat23 April 2024, 13:00 WIB

Rahasia Sehat Bebas Asam Urat: 13 Tips Mengatasinya dengan Cara yang Alami

Dengan mengikuti tips-tips ini dan mengelola asam urat, Anda dapat mencegahnya datang kembali.
Ilustrasi - Dengan mengikuti tips-tips ini dan mengelola asam urat, Anda dapat mencegahnya datang kembali. (Sumber : Freepik.com)