Simak! Kisah Mencekam Rombongan Atlet Surfing Sukabumi Selamat dari Tsunami di Banten

Minggu 23 Desember 2018, 14:43 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Bencana Tsunami yang terjadi di Selat Sunda pada Sabtu malam (22/12/18) menyebabkan dampak yang begitu besar. Meskipun wilayah Sukabumi tidak terkena dampaknya secara langsung, diketahui terdapat sejumlah warga Sukabumi yang sedang berkegiatan di wilayah yang terkena dampak Tsunami dan dikabarkan selamat.

Ketua Sukabumi Surfing Association, Diki Zulfikat (46), menjelaskan kronologis terjadinya tsunami di Pantai Carita, Banten yang ia alami bersama kawan-kawan rombongannya dari Sukabumi. Diki bersama 11 orang warga Sukabumi lainnya yang tergabung dalam Sukabumi Surfing Association sedang menghadiri kegiatan Carita Surfing Festival. Kegiatan ini digelar sejak beberapa hari sebelum kejadian tsunami terjadi.

Saat tsunami terjadi setelah perhelatan Carita Surfing Festival selesai. Sekira pukul 21.00 WIB, Diki dan beberapa temannya sedang mengobrol dan bersantai di pinggiran pantai Carita. Diki berkata, ia beserta rombongan memang berencana untuk pergi ke Anyer pada hari Minggu.

“Suasana malam itu begitu tenang, ombaknya datar, bulan sedang terang-terangnya. Tapi kita udah lihat ada pijaran dan kilatan Anak Gunung Krakatau dari kejauhan,” tuturnya.

BACA JUGA: 12 Orang Rombongan Atlet Surfing Sukabumi Selamat dari Tsunami Selat Sunda di Banten

Diki melanjutkan, setelah itu, tiba-tiba terdengar suara ombak datang menghampiri. Mereka baru tersadar bahwa ombak yang datang itu merupakan Tsunami.

“Bunyi air ombak dari kejauhan mulai terdengar dan mulai kencang semakin dekat. Awalnya kita belum sadar itu tsunami sebelum ombaknya benar-benar menerjang bibir pantai,” jelasnya.

Menurutnya, ombak pertama yang datang, ketinggiannya hanya mencapai kurang lebih satu sampai dua meter. Orang-orang yang sedang berada di sekitaran Pantai Carita langsung berlarian dan kepanikan terjadi. Diki pada saat itu sedang bersama istrinya dan lantas menyelamatkan diri mencari tempat yang tinggi.

“Suasana begitu kacau, karena tsunami datang tiba-tiba. Tak ada gempa dulu, orang-orang histeris,” terangnya.

BACA JUGA: PMI Kota dan Kabupaten Sukabumi Berangkatkan Personel ke Lokasi Tsunami Selat Sunda

Diki menambahkan, selang beberapa menit setelah ombak pertama datang, gelombang kembali menerjang. Ombak kedua memiliki ketinggian yang lebih besar dari ombak pertama.

“Kurang lebih dua sampai tiga meter untuk yang ombak ke dua,” kata Diki.

Diki dan istrinya sempat terjebak pada saat ombak kedua menerjang. Sempat terendam air ombak, namun mereka bisa bertahan sambil terus berlari ke daratan yang lebih tinggi. Tak cua dua kali, ombak ketiga pun menerjang dan menimbulkan dampak lebih besar.

“Ombak susulan ke tiga itu pokoknya gede banget. Kayaknya sekira empat sampai lima meter,” ungkapnya.

BACA JUGA: Data Korban Tsunami di Selat Sunda Terkini: 222 Orang Meninggal Dunia

Pada saat ombak ke tiga menerjang, kendaraan-kendaraan mulai terlihat hanyut berantakan. Banyak orang yang berlari ke tempat tinggi, ada yang mencoba masuk ke sebuah cottage untuk mencari tempat aman, ada beberapa juga yang memanjat dan bertahan di pohon-pohon sekitaran pantai.

Setelah itu, ombak ke empat menurut Diki, tak memiliki ketinggian yang begitu tinggi seperti ombak sebelumnya. Namun, mulai air mulai terlihat surut dan banyak kendaraan yang masuk ke sungai dan orang-orang masih bertahan di sekitaran bukit.

Diki menjelaskan, adapun kendaraan milik rombongannya pun ikut terhanyut seperti motor dan mobil. Beruntung, dari rombongan Sukabumi Surfing Association tak ada korban jiwa dan semuanya selamat.

“Alhamdullilah selamat semua. Paling hanya luka-luka ringan saja,” ungkapnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sehat14 Mei 2024, 14:15 WIB

Punya Gula Darah Tak Perlu Dihindari, 3 Alasan Karbohidrat Penting untuk Kesehatan

Karbohidrat adalah molekul gula yang memberi energi pada otak dan tubuh Anda.
Ilustrasi - Karbohidrat adalah molekul gula yang memberi energi pada otak dan tubuh Anda. (Sumber : Freepik.com).
Sukabumi14 Mei 2024, 14:13 WIB

20 Tusukan Garpu Sawah, Kondisi Tragis Ibu Dibunuh Anak di Kalibunder Sukabumi

Polisi telah menangkap dan menahan Rahmat di Mapolsek Kalibunder.
Jenazah Inas (43 tahun) setelah diduga dibunuh anak kandungnya, Rahmat alias Herang (25 tahun), di dalam kamar rumah mereka di Kampung Cilandak, Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sehat14 Mei 2024, 14:00 WIB

5 Kategori Ikan Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Meskipun ikan-ikan ini memiliki jumlah purin yang tinggi, tidak berarti seluruh kategori ikan tersebut harus sepenuhnya dihindari penderita asam urat.
Ilustrasi - Beberapa jenis ikan laut yang tinggi purin termasuk kategori ikan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi dalam jumlah besar oleh penderita asam urat. (Sumber : Pexels/AlexanderZvir)
Sehat14 Mei 2024, 13:45 WIB

Inilah 7 Makanan Alami Terbaik Untuk Atasi Kolesterol dan Serangan Jantung

Untuk mengatasi kolesterol dan terhindar dari penyakit jantung bisa dimulai dengan mengkonsumsi makanan alami secara rutin, dari sarapan, makan siang, dan makan malam
Kenali makanan terbaik untuk atasi kolesterol tinggi ini! Kaya manfaat untuk kesehatan jantung (Sumber : freepik.com/@produksipv)
Sukabumi14 Mei 2024, 13:36 WIB

Pelaku Alami Gangguan Jiwa Sejak Kecil? Anak Bunuh Ibu di Kalibunder Sukabumi

Satu per satu informasi tentang tragedi ibu bunuh anak di Kampung Cilandak Desa Sekarsari Kecamatan Kalibunder Kabupaten Sukabumi mulai terungkap
Rahmat alias R alias Herang (26 tahun) terduga pelaku bunuh ibu kandung di Kalibunder Kabupaten Sukabumi (Sumber: istimewa/warganet)
Life14 Mei 2024, 13:30 WIB

Sering Makan Tinggi Purin, 7 Kebiasaan Sepele yang Membuat Asam Urat Kambuh

Makanan tinggi purin dapat meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh.
Ilustrasi - Sering Makan Tinggi Purin Termasuk Salah Satu Kebiasaan Sepele yang Membuat Asam Urat Kambuh. (Sumber : Freepik.com/@Lifestylememory)
Sukabumi14 Mei 2024, 13:18 WIB

Tusuk Wajah dan Dada Pakai Garpu, Sadisnya Anak Bunuh Ibu di Kalibunder Sukabumi

Terduga pelaku dan korban tinggal berdua di rumah panggung.
Jenazah Inas (43 tahun) setelah diduga dibunuh anak kandungnya, Rahmat alias Herang (25 tahun), di dalam kamar rumah mereka di Kampung Cilandak, Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Life14 Mei 2024, 13:15 WIB

6 Golongan Orang yang Gampang Dipercaya di Masyarakat, Anda Termasuk?

Diantara banyaknya tipe orang, terdapat beberapa golongan yang karakternya sangat mudah dipercaya oleh masyarakat dan lingkungan sekitar
Golongan orang yang mudah dipercaya di masyarakat dan lingkungan sekitar (Sumber : Pexels.com /@AlicanHelik)
Sehat14 Mei 2024, 13:00 WIB

Mengenal Kristal Asam Urat: Jenis, Gejala, Penyebab dan Cara Mengobatinya

Kristal asam urat terbentuk disebabkan karena kadar asam urat yang tinggi dalam darah.
Ilustrasi - Kristal asam urat terbentuk disebabkan karena kadar asam urat yang tinggi dalam darah. (Sumber : Freepik.com).
Sukabumi Memilih14 Mei 2024, 12:59 WIB

NasDem Jabar Siapkan Satu Nama untuk Pilkada Kota Sukabumi, Ini Sosoknya

Partai NasDem mengumumkan sejumlah nama calon kepala daerah di 21 kota dan kabupaten se-Jawa Barat untuk Pilkada 2024. Daftar nama tersebut terdapat nama tokoh daerah hingga selebriti.
Nasdem Jabar umumkan 21 nama bakal calon untuk Pilkada kota/kab se Jabar | Foto : Capture youtube metrotv