SUKABUMIUPDATE.com - Seorang pengamen, Roni (19 tahun) masih menjalani perawatan medis di Ruang IGD RS Bhakti Medicare, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Ia koma, tak sadarkan diri usai tersambar KA Pangarango.
Peristiwa nahas itu terjadi di perlintasan kereta Kampung Kampung Sirna Bakti, Kelurahan Cicurug, sekitar pukul 10.30 WIB.
"Orang tersebut adalah pengamen yang biasa nongkrong di sekitar perlintasan kereta, dia tidak bawa identitas (KTP)," kata Kapolsek Cicurug, Kompol Simin A Wibowo, kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (22/12/2018).
Polisi sempat kesulitan untuk mencari keluarga korban. Menurut informasi yang didapat polisi, Roni berasal dari Jampang.
"Anggota kami yang mendatangi TKP mencari data korban melalui teman-temannya. Namun mereka sudah tidak ada di lokasi, sehingga kami kesulitan. Jangankan KTP, saat itu namanya pun tidak tau," Ujar Simin.
Sampai saat ini korban masih terkapar di IGD RS Bhakti MediCare Cicurug. Roni belum sadarkan diri.
"Sekitar pukul 17.30 WIB keluarga korban asal Desa Benda datang," kata Simin.
Lilis Suryani (50 tahun), uwa korban tinggal di Kampung Benda RT 2 RW 8, Desa Benda, Kecamatan Cicurug. Ia mengaku setelah mendapat kabar.
BACA JUGA: Bikin Kaget! Kebakaran Picu Ledakan Gas di Acara Sunatan Massal di Kota Sukabumi
"Menurut keterangan dari temanya, Roni disuruh beli rokok oleh temannya. Tapi setelah tahu Roni terserempet kereta api, yang nyuruh malah kabur ketakutan," ujarnya.
Kata Lilis, kedua orangtua Roni sudah meninggal. Sehari-hari, Roni hanya bisa mengamen.
"Sudah sering saya kasih tahu, agar jangan ngamen. Tapi dia tetep aja ngamen, kalau sudah begini kan jadi bingung," tutur Lilis.
"Jangankan buat biaya pengobatan rumah sakit, buat saya sendiri juga pas-pasan. Apalagi katanya Roni mau di rujuk ke RS Bunut, biaya dari mana," keluhya.