SUKABUMIUPDATE.com - Nelayan di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi diminta waspada terhadap ancaman gelombang tinggi. Pasalnya BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi Senin (19/11/2018).
Dalam rilis BMKG, terdapat Tropical Depression "toraji" 1008 hPa di Laut Cina Selatan bagian selatan Vietnam dan Tropical Depression 1002 hPa di Laut Filipina yang berpengaruh pada peningkatan kecepatan angin mencapai 46 km/jam di Perairan utara dan timur Kepulauan Talaud, Perairan utara Halmahera, Perairan utara Papua Barat hingga Papua, Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua.
Angin timuran yang cukup konsisten dengan kecepatan 27 km/jam terdapat di Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan dan Perairan selatan Banten, Perairan Jabar Selatan Tinggi gelombang 1.25-2.50 m (Moderate).
Peringatan dini gelombang tinggi berlaku hingga Kamis (22/11/2018).
Forum Koordinasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi Okih Fajri mengungkapkan, dengan adanya peringatan dini gelombang tinggi ini, nelayan diharap waspada dan mengutamakan keselamatan.
"Untuk itu para nelayan harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan saat melakukan pelayaran atau melaut," ujar Okih.
BACA JUGA: Dampak Gelombang Pasang di Kabupaten Sukabumi, Puluhan Bangunan dan Perahu Rusak
Okih menjelaskan perahu nelayan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m, kapal tongkang kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m, kapal ferry kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m. Kemudian untuk kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m.
"Masyarakat dan kapal-kapal yang melakukan aktivitas di pesisir barat Sumatra, selatan Jawa, Bali, NTB, NTT, serta daerah lainnya harap mempertimbangkan kondisi tersebut," pungkasnya.