SUKABUMIUPDATE.com - Tebing setinggi kurang lebih 12 meter tiba-tiba longsor menggerus sebuah rumah di Kampung Sawahlega RT 19/04 Desa Cibatu Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Minggu (4/11/2018), sekitar pukul 22.30 WIB. Seisi bangunan tertimbun tanah longsor.
Rumah tersebut diketahui milik Tata Supriatna (43 tahun). Tebing tanah bersebelahan dengan rumah yang dihuni Tata bersama istri dan empat orang anaknya. Beruntung saat kejadian, istri Tata, Yati Mulyati (39 tahun) beserta empat anaknya sedang menginap di rumah kerabat di Cibolang.
"Sebelum kejadian itu, saya nyeduh kopi di dapur. Kebetulan ada teman ke rumah. Kita ngobrol-ngobrol biasa. Itu sekitar pukul 21.30 WIB lah. Nah, itu pas nyeduh di bak kompor ada genangan air. Dikira air tumpah dari ember atau gelas. Ternyata dari kolam belakang rumah. Udah itu saya ke depan lagi. Selang satu jam ada suara keletrak keletrek dari dapur sama suara seperti piring pecah. Saya mah ngira itu kucing lagi nyamber tikus," ungkap Tata saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Senin (5/11/2018) pagi.
Sambil menahan tangisnya, Tata, menceritakan kronologis kejadian. Penasaran dengan suara bising yang terus terdengar dari belakang rumahnya. Tata mengaku melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana tanah longsor menggulung salah satu bagian rumahnya itu.
"Baru dua tiga langkah terdengar jebol itu dapur. Air dari kolam tumpah, terus tanggulnya jebol, langsung longsor. Saya lihat itu pohon durian muter, nyangkut pohon kelapa terbawa sama longsor. Saya lihat itu di pintu dapur gimana rumah saya ikut digulung," lanjut Tata tak kuasa menahan tangisnya.
BACA JUGA: Tebing Jurang Pelangi Sukabumi Longsor, Satu Keluarga Dibuat Was-was
Ia menuturkan, di salah satu bagian rumahnya yang tertimbun longsor adalah bengkel karoseri bus, dimana di dalamnya terdapat mesin bubut, mesin bor, serta suku cadang bus. Bahkan beberapa suku cadang yang sudah dikerjakan ikut tertimbun.
"Saya kira itu puting beliung, soalnya sampai muter begitu pohon-pohonnya. Udah itu saya panik terus lari ke depan karena takut terbawa, takut ada longsor susulan. Setelah itu tidak tahu lagi. Pas kembali ke rumah, tiba-tiba sudah banyak tetangga yang melihat. Saya tinggal disini sudah 20 tahun dan buka bengkel sekitar 13 tahun. Sekarang tidak tahu lagi harus bagaimana," tandas Tata.