SUKABUMIUPDATE.com – Ratusan honorer dari seluruh Indonesia terpaksa menginap di jalanan seberang istana merdeka Jakarta, demi memperjuangkan perbaikan nasib dan kesejahteraan. Sebagian adalah tenaga honorer dari Kabupaten Sukabumi yang ikut bergabung dalam aksi menuntut pemerintah mengangkat honorer yang selama ini mengabdi di lembaga pemerintah menjadi aparatur sipil Negara (ASN).
Aksi yang digagas FHI (Forum Honorer Indonesia) ini dimulai Selasa kemarin dan hingga hari ini Rabu (31/10/2018) masih berlangsung. Rabu malam, ratusan pejuang honorer ini terpaksa tidur di jalan, trotoar dan taman depan gerbang Istana Negara.
Mereka tidur diatas beralaskan apapun yang bisa digunakan sebagai sarana tidur, seperti korban, jaket dan spanduk aksi. “Karena kami tidak mempersiapkan untuk menginap, jadi tidur dijalanan dengan apapun yang bisa dipakai untuk alas. Saya tidur di aspal,” jelas Ketua Forum Hononer Indonesia Kabupaten Sukabumi, Kamaludin Supandi melalui pesan aplikasi WA.
BACA JUGA: Ratusan Honorer Kabupaten Sukabumi Ikut Aksi Damai di Istana Presiden
Kamaludin yang ikut berangkat ke Jakarta bersama kurang lebih 200 tenaga honorer dari berbagai dinas dan lembaga di lingkungan Pemkab Sukabumi termasuk guru ini mengakui jika keputusa menginap dilakukan mereka karena aksi hari pertama tidak membuah hasil. “Tidak ada pejabat berwenang yang menemui kami di istana. Kami bertahan tidur di jalan demi memperjuangkan keadilan.”
Para honorer ini tidak akan pulang kandang sebelum tuntutan mereka terpenuhi. “Kami kesini untuk berbicara langsung dengan Pak Jokowi, atau minimal ada perwakilan kami yang bisa berkomunikasi langsung.” Lanjut Kamaludin.
FHI menolak solusi yang ditawarkan pemerintah untuk tenaga honorer yang tidak terkomomodir CPNS 2018 yaitu PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). “Tuntutan kami satu angkat menjadi PNS,” pungkas Kamaludin yang sehari-hari bertugas di SDN Buniwangi Kecamatan Kalibunder ini.