SUKABUMIUPDATE.com - Peristiwa pencabulan yang diduga dialami NR (7 tahun), siswi kelas 1 SD di Desa Ciengang, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi jadi perhatian aparat Dinas Pendidikan di wilayah tersebut. Dugaan pencabulan oleh tiga siswa teman sekelas korban ini terjadi di jam istirahat sekolah.
Koordinator Pelayanan Pendidikan (Koryandik) Kecamatan Gegerbitung, Iman Sudirman, menilai peristiwa memilukan tersebut harus jadi pembelajaran berharga. Terutama bagi para tenaga pendidik.
"Hal ini sangat dimungkinkan terjadi karena kurangnya pengawasan serta minimnya tenaga pengajar di sekolah tersebut," ujar Iman ditemui sukabumiupdate.com, Rabu (24/10/2018).
BACA JUGA: Siswi SD Dicabuli Teman Sekelas di Gerbi Sukabumi, Begini Tanggapan Ketua P2TP2A
Iman menjelaskan, di SD tempat korban dan para pelaku belajar, hanya terdapat tujuh orang tenaga pengajar. ESmentara jumlah muridnya mencapai 123 orang, menempati enam ruang kelas.
Sekolah tersebut juga punya keterbatasan fasilitas. Beberapa diantaranya tidak ada kamar mandi siswa, dan pagar. "Sementara ini para siswa menggunakan kamar mandi milik sekolah SMP yang berada di tempat SD. Akses sekolah juga terbuka karena tidak ada pagar pembatas dengan lingkungan luar," kata Iman.
BACA JUGA: Trauma, Siswi SD Korban Dugaan Pencabulan Teman Sekelas di Gerbi Sukabumi Sering Teriak Ketakutan
"Apalagi di sekolah ini juga tida ada tenaga keamanan atau penjaga sekolah," tambahnya.
Untuk diketahui pencabulan yang diduga dilakukan IG, DK, dan FN terhadap NR dilakukan di kebun Jabon yang letaknya hanya beberapa puluh meter di seberang sekolah. Biasanya, para siswa melintasi kebun jabon ini jika ingin ke tempat MCK yang ada di sekitarnya. Sementara saat kejadian, para guru sedang berisitirahat di ruangan.
"kami berharap kedepan tidak ada lagi kejadian serupa. Serta pemerintahan daerah sesegera mungkin membantu kekurangan fasilitas di sekolah tersebut," pungkasnya.