SUKABUMIUPDATE.com - Pedagang Pasar Pelita Kota Sukabumi menolak direlokasi ke tempat penampungan sementara di terminal lama, Jalan Jendral Sudirman, Kota Sukabumi.
Pedagang menolak relokasi karena memperkirakan bakal seperti relokasi yang dilakukan sebelumnya saat ke Jalan Tipar Gede. Di Jalan Tipar Gede, pedagang terus merugi karena jumlah pembeli terus berkurang. Sehingga para pedagang kembali lagi ke tempat penampungan sementara di samping Pasar Pelita yang kini sedang dalam pembangunan.
Pengelola pasar penampungan sementara Hendi Suhendra mengatakan jika para pedagang dipindahkan ke terminal lama bukan dipindah tapi dibuang.
"Waktu dipindahkan ke pasar penampungan di Jalan Tipar Gede samping pertamina, bukan malah ada kemajuan tapi merugi," ujar Hendi, Selasa (9/10/2018).
BACA JUGA: Pedagang Pasar Pelita Bakal Direlokasi ke Terminal Lama Kota Sukabumi
Menurut Hendi, pedagang bukannya tidak menukung program pemerintah. Namun, Hendi meminta pemerintah melalui Diskoperindag maupun pengembang memikirkan kembali rencana relokasi dari tempat penampungan sementara di samping Pasar Pelita ke terminal lama Kota Sukabumi. Menurut dia, tindakan pemerintah harus berdasarkan pada kesepakatan bersama khususnya dari pada pedagang.
"Ngobrol bareng pedagang, tolong dipikirkan lagi. Kami dagang di sini saja untuk bertahan hidup sangat sulit, apalagi kalau ditempatkan di sana siapa yang mau beli," tegasnya.
Mengenai alasan pihak pemerintah merelokasi pedagang ke terminal lama karena beroperasinya crane, Hendi tak setuju dengan hal itu.
"Menurut kami keberadaan pedagang tidak mengganggu proyek. Bahkan kami mendukung agar secepatnya bisa berjalan," tegasnya.
BACA JUGA: Soal Relokasi, Pedagang Pasar Pelita Sukabumi Ingin Crane Dipasang Terlebih Dulu
Hal serupa diungkapkan Syarif Hidayat (42 tahun), pedagang perkakas. Menurut dia, pindah tempat bagi pedagang tak bisa semudah itu dilakukan karena berbagai pertimbangan pertama khawatir kehilangan pelanggan.
"Sebenarnya saya ikut saja pada umumnya seperti apa. Tapi kalau pindah lagi repot juga, soalnya harus nyari langganan baru lagi. Kalau disini kan pergerakan pembeli darimana saja, sedangkan di sana jalan jalur cepat. Siapa yang mau beli," keluhnya.
Pedagang lainnya, Sopiyan (33 tahun) meminta pemerintah mempertimbangkan lagi rencana relokasi pedagang ke terminal lama. Dia juga meminta alasan yang mendasar kenapa relokasi harus ke terminal lama.
Saya minta alasannya yang tepat, lagian kalau di terminal siapa yang mau beli," paparnya.