SUKABUMIUPDATE.com - Pedagang Pasar Pelita Kota Sukabumi ingin mengetahui sejauh mana dampak pemasangan crane terhadap aktivitas di sekitar pasar.
Bilamana dirasa berbahaya, maka pedagang akan pindah.
Hal tersebut merupakan hasil audensi antara pemerintah Kota Sukabumi dengan pedagang Pasar Pelita terkait pemasangan crane di area pembangunan pasar.
BACA JUGA:Â Soal Crane, Pemkot Sukabumi Siapkan Dua Lokasi Relokasi Pedagang Pasar Pelita
"Kami setuju crane dipasang dulu. Kalau itu bahaya tidak disuruh pindah juga akan pindah sendiri. Namun jika tidak membahayakan tetap bertahan," ujar Ketua Pedagang Pasar Pelita Helmi Johar kepada sukabumiupdate.com, seusai audensi dengan pihak Pemkot dan Wali Kota Sukabumi Mohammad Muraz, Senin (22/1/2018).
Disamping itu, pedagang memberi pilihan tempat kepada Pemkot apabila memang diperlukan tempat relokasi.
"Depan Pasar Gudang (Jalan Tipar Gede) dan tempat lainya," imbuhnya.
Sementara itu, Wali Kota Sukabumi, Mohamad Muraz akan melihat sejauh mana crane tersebut membawa dampak bahaya bagi lingkungan disekilingnya. Untuk itu, dia harus melihatnya setelah crane dipasang.
BACA JUGA:Â Terungkap ! Ternyata Ini Salah Satu Penghambat Pembangunan Pasar Pelita Kota Sukabumi
"Kita lihat membahayakan seperti apa, nanti dicoba dikelilingkan agar terlihat. Apakah benar cranenya panjang lebih dari 100 meter," katanya.
Muraz menambahkan, apabila crane dipasang kemudian coba diputar membahayakan sekelilingnya maka kesepakatanya di relokasi. Dalam hal ini, ada beberapa tempat yang pemkot rekomendasikan dan beberapa tempat yang memang tidak dperbolehkan.
BACA JUGA:Â Crane Siap Dipasang, Pedagang Pasar Pelita Sukabumi Bakal Direlokasi
"Silahkan nyelip dibeberapa tempat yang sudah disepakati. tapi tidak boleh di Jalan Kapten Harun Kabir, Stasiun Timur karena sudah sempit. Kalau di Kapitol sudah jelas mereka menolak. Solusi terakhirnya eks Terminal Sudirman," jelasnya.
Menurut Muraz, crane akan masuk pada minggu depan melalui Jalan Stasiun Timur. Sementara pedagang yang terdampak sejumlah 486 orang pedagang.
"Saya berharap pedagang legowo. Ya mau bagaimana lagi, kalau mau maju harus ada pengorbanan. Kalau tidak bisa terbangun nanti habis kesempatan kita oleh kota-kota lain," pungkasnya.