SUKABUMIUPDATE.com - Ribuan guru honorer se-Kabupaten Sukabumi urung menggelar aksi unjuk rasa sambil berkonvoi ke Gedung Pendopo Sukabumi Rabu (19/9/2018) besok. Sebagai gantinya, aksi bakal digelar di Gelanggang Cisaat Kabupaten Sukabumi dalam bentuk istighosah, diselangi orasi-orasi tuntutan para guru honorer.
Pembatalan tersebut didapatkan usai pertemuan tertutup antara perwakilan guru honorer bersama Kasat Intel Polres Sukabumi Kota, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Ketua PGRI Kabupaten Sukabumi dan perwakilan SKPD Kabupaten Sukabumi lainnya di Mapolres Sukabumi Kota, Selasa (18/9/2018).
Koordinator aksi, Kris Dwi Purnomo menyebut, massa batal menggelar aksi ke Pendopo lantaran ia mendapat kabar bahwa Gedung Pendopo Sukabumi tidak lagi menjadi rumah Bupati Sukabumi.
BACA JUGA: Aksi Mogok Honorer Bikin Repot Guru PNS di Kota Sukabumi
"Tadi Pak Kadis dan Pak Kasat mengatakan sudah ada surat edaran bahwa Pendopo tidak lagi menjadi rumah Bupati. Meskipun kita belum pernah melihat suratnya seperti apa," ungkap Kris kepada sukabumiupdate.com, Selasa (18/9/2018) di Mapolres Sukabumi Kota.
Alhasil, lanjut Kris, massa aksi yang diperkirakan berjumlah lebih dari 1.000 orang akan dipusatkan di Gelanggang Cisaat Kabupaten Sukabumi. Meski ada perubahan rencana aksi, Kris mengatakan, esensi tuntutan para guru honorer akan tetap tersampaikan. Pasalnya, beberapa pejabat di lingkungan pemerintahan Kabupaten Sukabumi juga sudah diundang untuk datang ke Gelanggang Cisaat, mendengar dan menindaklanjuti tuntutan.
BACA JUGA: Soal Rencana Demo Guru Honorer, Sekda Kabupaten Sukabumi: Kasian Anak-anak Kita
"Kami belum mengetahui apakah Bapak Bupati akan datang atau tidak. Tapi kami menyarankan agar Pak Bupati datang melalui Pak Kadisdik, Ketua PGRI dan kepala SKPD terkait," sambung Kris.
Ia juga membantah ada intervensi dari pihak-pihak tertentu yang tidak menghendaki aksi unjuk rasa para guru honorer esok, sehingga muncul perubahan rencana aksi.
"Tidak betul. Yang kami rasa, itu hanya antisipasi saja. Yang terpenting bukan konvoinya, tapi aspirasi bisa tersampaikan," tutup Kris.