SUKABUMIUPDATE.com - Umar Sinaga angkat bicara soal tudingan yang ditujukan terhadapnya. Umar membantah jika namanya disebut sebagai makelar proyek hingga jadi bupati bayangan di Pemerintah Kabupaten Sukabumi.
Umar menjelaskan, kedekatannya dengan Bupati Sukabumi, Marwan Hamami tidak ada yang spesial. Menurutnya, tudingan makelar proyek dan bupati bayangan adalah tidak benar.
"Saya enggak bisa menentukan bahwa proyek itu siapa yang melaksanakannya karena wewenang itu ada pada dinas terkait. Saya kan bukan orang birokrat, bukan dewan juga bukan PNS, bahkan jadi RT di lingkungan pun tidak," ujar Umar, Selasa (11/9/2018).
Umar menjelaskan awal kedekatannya dengan Bupati Sukabumi, Marwan Hamami. Ia hanya sering menyampaikan keluhan-keluhan masyarakat ke Bupati Marwan.
"Alhamdulillah keluhan-keluhan itu ternyata tersampaikan walaupun tidak seluruhnya," tuturnya.
Umar mencontohkan, keluhan masyarakat yang paling diingatnya yaitu terkait jalan rusak di daerah Lengkong. Keluhan tersebut sempat viral di dunia maya.
"Saya selalu bertanya dulu ke semua pihak sebagai penerima manfaatnya, juga disampaikan Insya Allah saya pastikan sampai ke bupati dan saya sendiri yang akan kawal programnya. Namun tetap, bukan saya yang menentukan siapa yang mengerjakan proyeknya," kata Umar.
BACA JUGA: Tudingan Makelar Proyek di Kabupaten Sukabumi Harus Diklarifikasi
Tak hanya soal jalan rusak, Umar juga mengaku pernah mendapat keluhan dari para pemborong di Palabuhanratu. Keluhannya, terkait banyaknya pengerjaan infrastruktur di Palabuhanratu yang dikerjakan pemborong dari luar.
"Saya sampaikan ke bupati dan jawaban bupati normatif. Bupati menjawab, memangnya saya Bupati Proyek?. Kemudian saya bicarakan pelan-pelan dan berkali-kali, yang akhirnya bupati meminta saya untuk bantu mendampingi ke dinas, " kata Umar.
"Itu saya lakukan setelah para pemborong itu nyambung dengan dinas. Disitu tugas saya sudah selesai dan sudah tidak tau menahu bahkan ikut campur lagi ke ranah teknisnya. Karena saya pribadi pun tidak menguasai bidang itu," tambahnya.
BACA JUGA: Audensi Tak Memuaskan, Massa Unjuk Rasa di Setda Kabupaten Sukabumi Membubarkan Diri
Umar mengakui tak semua keluhan warga dan pemborong bisa tersampaikan. Ia punya kesibukan lain.
Untuk diketahui, Umar kini menjalani bisnis jual-beli tanah, limbah besi perusahaan-perusahaan swasta, dan bisnis jasa bersama calon investor dari luar Sukabumi.
Sebelumnya, Umar pernah menjadi wartawan media cetak mingguan, serta dikenal sebagai salah satu relawan pasangan Marwan Hamami-Adjo Sardjono saat Pilkada Kabupaten Sukabumi 2015.
"Saya mohon maaf tidak langsung mengklarifikasi ke SU (Sukabumiupdate-red) kemarin. Saya fokus ke anak istri yang kondisinya ngedrop karena viralnya hal ini di medsos," pungkas Umar.