SUKABUMIUPDATE.com - Peristiwa kebakaran rumah bedeng yang dihuni pegawai perkebunan PT Bojong Asih di Kampung Bojongasih, Desa Cihaur, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, merenggut nyawa Sulaeman (68 tahun), salah satu penghuni rumah yang terbakar. Warga sekitar bergotong-royong memadamkan api, tanpa bantuan petugas pemadam kebakaran.
Relawan BPBD Kabupaten Sukabumi di Kecamatan Simpenan, Yayan Bastiar, mengungkap kisah gotong-royong warga saat melakukan pemadaman. Warga melakukan pemadaman dengan peralatan seadanya.
"Pakai ember. Ada yang ambil air dari sumur, dari sungai kecil (susukan). Semua warga disini gotong-royong memadamkan api," ujar Yanyan ditemui sukabumiupdate.com, Jumat (23/8/2018).
BACA JUGA: Korban Kebakaran di Simpenan Sukabumi Sempat Selamatkan Diri Sebelum Ditemukan Tewas
Api yang berasal dari rumah Sulaeman seketika membesar. Tiga rumah lainnya ludes.
Yayan mengatakan, warga sekitar tidak sempat melaporkan peristiwa kebakaran tersebut kepada petugas. Warga fokus memadamkan api.
"Kalau pun ada yang melapor saya kira tidak akan sempat petugas damkar melakukan pemadaman,"kata Yanyan.
"Jarak dari pos pemadam kebakaran ke lokasi terlalu jauh, sementara api dengan cepat membesar karena material bangunan terdiri dari bahan-bahan yang mudah terbakar," tutur Yanyan.
BACA JUGA: Kronologi Kebakaran Rumah Menewaskan Warga di Simpenan Sukabumi
Yanyan mengatakan, pos pemadam kebakaran terdekat berada di Palabuhanratu. Jarak tempuhnya sekitar satu jam ke lokasi kebakaran.
"Kami pun baru mengetahui informasi kebakaran ini sekitar pukul 05.00 WIB. Dan saat itu terima laporan kalau api sudah padam. Warga hanya melapor ke petugas PLN, minta tolong pemadaman aliran listrik," tuturnya.
Petugas BPBD Kabupaten Sukabumi, kata Yayan, telah mendata kerugian yang diakibatkan kebakaran tersebut. Kerugian materil ditaksir mencapai Rp 250 juta.