Korban Kebakaran di Simpenan Sukabumi Sempat Selamatkan Diri Sebelum Ditemukan Tewas

Jumat 24 Agustus 2018, 08:05 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Peristiwa kebakaran rumah bedeng yang dihuni pegawai perkebunan PT Bojong Asih di Kampung Bojongasih, Desa Cihaur, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi menyisakan duka bagi warga sekitar. Peristiwa tersebut merenggut nyawa Sulaeman (68 tahun), salah satu penghuni rumah yang terbakar.

Tetangga korban, Herlan (35 tahun), masih ingat benar detik-detik menegangkan saat kebakaran terjadi. Sejumlah tetangga pun keluar rumah, berupaya membantu pemadaman.

"Pak Sulaeman baru pulang dari Bogor. Kami enggak nyangka bakal ada kejadian seperti ini," kata Herlan ditemui sukabumiupdate.com, Jumat (23/8/2018).

Peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 23.50 WIB. Pemadaman dilakukan oleh warga sekitar dengan peralatan seadanya. Berdasarkan keterangan polisi, Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 00.05 WIB.

BACA JUGA: Kronologi Kebakaran Rumah Menewaskan Warga di Simpenan Sukabumi

Jenazah Sulaeman ditemukan di salah satu ruangan antara kamar tidur dan dapur. Posisi tubuhnya menyender ke dinding, dekat tabung gas. Sekujur tubuhnya terbakar.

"Padahal sebelumnya sudah keluar menyelamatkan diri, tapi Pak Sulaeman masuk lagi. Kayaknya mau ngambil barang, tapi enggak tahu apa," tutur Helan.

Sulaeman tinggal di rumah tersebut seorang diri. Ia tidak memiliki anak, sementara istrinya sudah lama meninggal dunia.

"Warga yang berupaya memadamkan api fokus di rumah pak Sulaeman. Korban sempat teriak minta tolong, namun karena api cepat membesar korban tidak tertolong," pungkasnya.

BACA JUGA: Kebakaran Rumah di Simpenan Sukabumi, Satu Orang Meninggal Dunia

Sementara itu, relawan BPBD Kabupaten Sukabumi di Kecamatan Simpenan, Yayan Bastiar, menjelaskan informasi terkait kronologi kebakakaran. Berdasarkan informasi sejumlah warga, api bersumber dari rumah yang dihuni Sulaeman.

"Api munculnya dari atas, dari atap. Sepertinya karena konsleting listrik. Kata warga, sebelum kebakaran lampu luar rumah Pak Sulaeman juga kedap-kedip. Kaya ada gangguan arus listrik," tutur Yayan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi14 Mei 2024, 20:15 WIB

Rahmat Bunuh Ibu Kandung di Kalibunder Sukabumi, Lalu Tidur dengan Berlumuran Darah

Rahmat alias Herang (25 tahun) membunuh ibu kandungnya, Inas (43 tahun) warga Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi. Setelah membunuh ibunya, Rahmat langsung tidur di kamarnya dengan kondisi berlumuran darah
Rahmat (25 tahun), Pelaku pembunuhan ibu kandung di Kalibunder Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Life14 Mei 2024, 20:00 WIB

7 Kebiasaan Sepele yang Membuat Kebahagiaanmu Tidak Bermakna, Merasakannya?

Meskipun kebiasaan-kebiasaan ini mungkin tampak sepele, namun ternyata memiliki dampak besar pada kualitas hidup kita dan bisa mengurangi makna dan kebahagiaan dalam hidup kita secara keseluruhan.
Ilustrasi. Menyendiri | Kebiasaan Sepele yang Membuat Kebahagiaanmu Tidak Bermakna (Sumber : Pexels/CottonbroStudio)
Sukabumi14 Mei 2024, 19:57 WIB

Ditusuk Nasabah, Debt Collector di Sukabumi Lapor Polisi Dalam Keadaan Pisau Menancap di Dagu

Berikut kronologi Debt Collector ditusuk nasabah nunggak di Sukabumi. Pelaku masih diburu polisi.
Korban penusukan di Sukabumi saat ini masih terbaring di rumah sakit. (Sumber : Istimewa)
Sehat14 Mei 2024, 19:45 WIB

Inilah 32 Makanan yang Harus Dihindari dan Dibatasi Saat Kolesterol Tinggi

Ada 32 makanan yang ternyata harus dihindari oleh penderitak kolesterol agar kadarnya tidak tinggi. Meski kebanyakan adalah makanan yang sering dikonsumsi, tapi harus mulai dikurangi
Inilah 32 makanan yang harus dihindari dan dibatasi oleh penderita kolesterol tinggi. (Sumber : Freepik.com)
Sehat14 Mei 2024, 19:30 WIB

Asam Urat: Jenis-jenis Ikan Laut Lengkap dengan Kandungan Purin Per 100 Gram

Beberapa jenis ikan boleh dimakan, beberapa harus dimakan secukupnya, dan yang lainnya sebaiknya dihindari bagi penderita asam urat karena kandungan purinnya.
Ilustrasi ikan laut mackerel - Beberapa jenis ikan boleh dimakan, beberapa harus dimakan secukupnya, dan yang lainnya sebaiknya dihindari bagi penderita asam urat karena kandungan purinnya. (Sumber : Freepik.com/jcomp).
Sukabumi14 Mei 2024, 19:29 WIB

Polisi Selidiki Kasus Belasan Murid SD Keracunan Jajanan di Sukaraja Sukabumi

Update kasus keracunan massal murid SD di Sukaraja Sukabumi, dua siswa masih belum masuk sekolah.
Belasan murid SD di Sukaraja Sukabumi saat dibawa ke Puskesmas oleh pihak sekolah. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi14 Mei 2024, 19:18 WIB

Bayi Lahir Tanpa Anus di Cibadak Sukabumi Butuh Uluran Tangan

Seorang bayi di Kampung Kamandoran RT 01/10, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, dilahirkan tanpa lubang anus. Bayi lelaki bernama Muhamad Rifki Sunandar baru berusia 50 hari ini
Muhamad Rifki Sunandar (50 hari) dan sang ibu, Imas (27 tahun) di Kampung Kamandoran RT 01/10, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Life14 Mei 2024, 19:15 WIB

5 Olahraga Sederhana Ini Efektif Untuk Turunkan Kolesterol dan Bugarkan Tubuh

Melakukan olahraga secara rutin dan efektif dinilai ampuh untuk menurunkan kolesterol. Selain itu bisa membuat tubuh lebih sehat dan bugar sehingga terhindar dari berbagai penyakit.
Lakukan olahraga sederhana dan efektif agar kolesterol pada tubuh bisa turun. (Sumber : freepik.com/jcomp)
Sehat14 Mei 2024, 19:00 WIB

Ada Tuna! Ini 5 Ikan Tinggi Purin yang Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Tuna adalah jenis ikan laut yang sering dikonsumsi dan memiliki jumlah purin yang sedang. Meskipun demikian, sebagian besar penderita asam urat masih dapat menikmati tuna dalam jumlah yang moderat.
Ilustrasi. Olahan Ikan Tuna. Contoh Ikan Tinggi Purin yang Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Instagram/@fatmadeden)
Inspirasi14 Mei 2024, 18:57 WIB

BPJS Ketenagakerjaan Sukabumi Sosialisasikan Penilaian Key Perfomance Indicator Bagi Agen Perisai

BPJS Ketenagakerjaan Cabang Sukabumi menginformasikan sistem penilaian kinerja individu-individu agen Perisai.
BPJS Ketenagakerjaan Cabang Sukabumi menggelar sosialisasi terkait penilaian Key Performance Indicator (KPI) bagi para agen Perisai. (Sumber : Istimewa)