SUKABUMIUPDATE.com - Video perang antar kedua kelompok pemuda beredar di kalangan pengguna media sosial di Sukabumi. Video ini beredar dari aplikasi whatsapp dari orang orang menyebar secara masif sejak dua hari terakhir, bahkan viral grup facebook.
Sejumlah pengguna media sosial menyebut video tersebut terjadi di Jalan Raya Sukalarang, dekat dengan pabrik sepatu. Dalam video berdurasi 1 menit 37 detik tersebut, yang diawali dengan saling serag dua kelompok pemuda, seorang laki laki berambut gondrong akhirnya tersungkur setelah diserang menggunakan bangku kayu, dan senjata tajam oleh kelompok musuh.
Redaksi sukabumiupdate.com mencoba menyusuri kebenaran video ini dari warga di sekitar lokasi kejadian, yaitu di Kampung Pangestu, Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi tepatnya dipertigaan jalan Raya Sukalarang dan jalan menuju pabrik sepatu. Apa yang digambarkan dalam video benar-benar terjadi dan suasana pada saat itu sempat mencekam, Senin (13/8/2018) sekitar pukul 17.30 WIB.
Warga yang tidak mau menyebutkan namanya ini, menjelaskan bahwa keributan diawali perselisihan antara kelompok yang biasa mengatur penumpang angkutan umum (timer) dengan kelompok pemuda setempat. “Tidak jelas masalahnya apa, tau tau dua kelompok itu udah ribut, pake senjata tajam dan alat lainnya,” jelas pria yang membuka usaha di lokasi pertikaian kepada sukabumiupdate.com, Rabu (15/8/2018).
BACA JUGA: Edarkan Ganja, Warga Palabuhanratu Dibekuk Polisi
Perkelahian ini berakhir tragis, dua orang dari kelompok timer angkutan umum terluka dan harus dilarikan ke rumah sakit Hermina Sukaraja. Korban adalah KR alias Bt warga Cisero Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi, dan CG warga Kampung Cibereum Desa Selawangi Sukaraja, Kabupaten Sukabumi.
KR alias Bt adalah korban berambut gondrong yang dalam video tersebut sempat diserang oleh kelompok pemuda menggunakan senjata tajam dan alat pemukul lainnya termasuk bangku kayu. Diakhir video KR terduduk lemas dipinggir jalan, sebelum tersungkur dan diselamatkan oleh rekan-rekannya.
Hingga berita ini diturunkan sukabumiupdate.com belum mendapatkan konfirmasi dari aparat keamanan. Baik Polsek Sukalarang maupun Polres Sukabumi belum bersedia memberikan keterangan.