SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Desa (Pemdes) Sundawenang bakal melakukan rapat koordinasi dengan Muspika Kecamatan Parungkuda terkait keberadaan wanita lesbi atau LGBT yang sempat membuat resah warga Kampung Sundawenang RT 25/11.
Kepala Desa Sundawenang Wahid mengungkapkan, soal wanita lesbi baru sekedar indikasi. Sehingga pemerintah desa berhati-hati menyikapi pengaduan masyarakat soal adanya penghuni kosan di daerahnya yang lesbian.
BACA JUGA: Warga Desa Sundawenang Sukabumi Resah Keberadaan Lesbi di Kos-kosan
"Soal Lesbi atau LGBT baru di indikasikan. Kami belum punya kekuatan apalagi menuduh sembarangan atau menjustifikasi, makanya kita harus hati-hati menyikapi pengaduan masyarakat," ujarnya.
Wahid mengungkapkan, meski perilaku penghuni kosan yang mengarah ke lesbi, seperti dari gaya pakaian, perilaku, tata krama namun itu belum kuat.
Kecuali kalau kita sudah sudah bukti kuat, mereka tertangkap melakukan tindakan asusila dengan sejenisnya baru ambil tindakan.
"Makanya kita harus hati-hati menyikapi pengaduan masyarakat.
Melalui surat pernyataan sikap maka kami sosialisasikan ke masyarakat dan para pemilik rumah kos-kosan. Dan dalam waktu dekat kami akan lakukan rapat koordinasi dengan muspika dan MUI Kecamatan Parungkuda," jelasnya.
BACA JUGA: Usai Disuntik Mantri, Warga Desa Mekartanjung Mati Rasa dan Luka di Bokong
Wahid menghimbau masyarakat agar lebih tenang dalam menyikapi persoalan dilingkungnya.
"Harus peka terhadap yang terjadi dilingkungan apalagi yang bertentangan dengan norma agama dan hukum, kalau ada hal yang seperti itu jangan main hakim sendiri karena ada pihak berwenang. Koordinasi kan dengan kami," jelasnya.