SUKABUMIUPDATE.com - Warga Kampung Pasirtengah RT 21/9 Desa Gedepangrango, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, terpaksa gunakan air selokan untuk kebutuhan sehari-hari.
Akibatnya warga di kampung ini terserang penyakit gatal-gatal.
Warga sekitar, Halimah (52 tahun) menuturkan, 20 tahun puluhan keluarga di kampung tersebut terpaksa menggunakan air dari selokan karena tidak ada sumber air yang lain. Menurut dia, air tersebut mengalir dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).
BACA JUGA: Warga Kampung Pasirtengah Kadudampit Sukabumi Terserang Gatal-gatal
"Kondisi seperti ini sudah lama kami alami. Air yang kami gunakan ini dari aliran selokan karena tidak ada lagi sumber air," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Senin (2/7/2018).
Kalau untuk kebutuhan minum, kata Halimah, air diambil pada waktu tengah malam karena saat siang ditakutkan air digunakan para petani untuk menyemprot dalam membasmi hama dan banyak sampah dari vila-vila juga warung yang ada di kawasan wisata Situ Gunung.
"Kalau siang hari kualitas air terkadang keruh. Untuk minum saja kami terpaksa menggunakan air ini. Tapi diambilnya malam hari dan disaring,"ujarnya.
Warga lainnya Nurhayat (53 tahun) mengungkapkan, penyakit gatal-gatal menyerang keluarga dan warga skitar akibat menggunakan air tersebut. Menurut dia, dari pihak puskemas sudah mengambil sampel untuk di uji laboratorium oleh tim kesehatan.
BACA JUGA: Balawista Kabupaten Sukabumi Tak Terima Laporan Penemuan Nining di Pantai Istiqomah
Pemerintah setempat pernah menjanjikan pemasangan pipanisasi dari Curug Sawer di kawasan Situ Gunung. Dia berharap pemerintah merealisasikannya.
"Pengennya dipasang pipanisasi. Dulu pernah ada omongan dari pemerintah katanya untuk warga sini akan dialirkan air yang sumbernya dari curug sawer (Situgunung)," pungkasnya.