SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah mantan buruh proyek pembangunan Gor Merdeka Kota Sukabumi kembali menagih upah. Mereka melakukan aksi protes di lokasi Gor Merdeka, Senin 25 Juni 2018.
Para peserta aksi menempelkan karton berisi tulisan bernada permohonan. Buruh juga meminta Pemkot Sukabumi turun tangan menyelesaikan persoalan ini. "Sampai saat ini upah kami belum dibayar," ujar Yudi Iskandar salah satu buruh yang mengikuti aksi.
Keluhan tersebut bukan kali pertama disampaikan para mantan buruh. Sebelumnya, hal serupa juga sering disampaikan, setidaknya pada Mei 2018.
Saat itu, Yudi dan beberapa rekan menyampaikan keluh kesahnya di media sosial. Meski mendapat tanggapan dari perwakilan pihak perusahaan, namun hanya berujung janji manis. "Saat itu saya ditelpon oleh pihak kontraktor, dia malah marah-marah. Lalu minta nomor rekening, katanya mau melunasi hutang sebelum bulan puasa. Tapi sampai sekarang belum dibayar juga," tutur Yudi.
Yudi masih ingat bagaimana nada bicara seorang perwakilan perusahaan pengembang Gor Merdeka yang menghubungi sesaat menyampaikan keluh kesah di media sosial. Tak cuma dimarahi, Yudi juga diancam akan dipidanakan. "Saya diancam mau dilaporkan ke polisi, katanya pencemaran nama baik," kata dia.
BACA JUGA: Upah Belum Dibayar, Kuli Bangunan GOR Merdeka Kota Sukabumi Dicurigai Istri
"Tapi sampai sekarang loss kontak, tidak bisa dihubungi lewat telepon maupu whatsapp," tambah Yudi.
Lebih lanjut Yudi meyakinkan, keluhan soal upah yang ditunggak ini sudah disampaikan ke Balaikota dan DPRD Kota Sukabumi. Namun hingga kini belum ada solusi.
Mantan buruh proyek Gor Merdeka Sukabumi menempelkan selebaran di kaca gedung. (Foto : Istimewa)
Yudi menjelaskan, nilai upah yang ditunggak mencapai Rp 7 juta. Upah tersebut untuk pembayaran borongan pembongkaran. "Itu upah borongan untuk empat orang. Untuk massa kerja 2 Januari-17 januari 2018. Waktu itu kerjaan juga diburu-buru, katanya mau diresmikan," imbuh Yudi.
Sementara itu, sukabumiupdate.com sudah berupaya mengkonfirmasi informasi ini kepada Manajer Proyek PT Mitra Gusnita Nanda (MGN), Nurhaeni Rizal Santoso. Namun hingga berita ini disusun, Nurhaeni belum memberikan tanggapan.