SUKABUMIUPDATE.com - Tiga orang janda, Ati (80 tahun), Otih (55 tahun) dan Meti (40 tahun) tinggal se rumah di Kampung Tanjungsari RT 05/01, Desa Hegarmanah, Kecamatan Sagaranten.
Mereka merupakan satu keluarga Ati adalah ibu dari Otih dan Meti. Ketiganya menghuni rumah reyot yang berdindingkan bilik dan berlantaikan tanah. Selain tinggal di rumah reyot, ketiganya hidup dalam kondisi memprihatinkan. Makan pun mesti menunggu pemberian tetangga dan sanak saudara.
BACA JUGA: Janda Empat Anak Gantung Diri di Baros Sukabumi
Ati diusianya saat ini terpaksa harus mengurusi Otih dan Meti yang memiliki gangguan penglihatan sejak kecil.
"Kalau sekedar nasi kami dapat bantuan beras raskin dari desa, tapi untuk teman nasinya hanya ala kadarnya, ikan asin juga kalau punya uang saja," lirih Ati.
BACA JUGA: Sehari Jelang Puasa, Harga sembako di Pasar Semi Modern Palabuhanratu Masih stabil
Rumah yang ditempati belum memiliki jamban, mereka pun harus bersusah payah turun ke sumur yang berjarak 100 meter dari rumahnya setiap hari.
"Sebenarnya saya punya anak laki-laki satu-satunya, tapi sekarang kerja di jakarta kuli panggul biasa dan tak pulang mungkin tak punya uang buat pulang," ungkap Meti.
BACA JUGA: DLH Kabupaten Sukabumi Sebut Belum Ada Pengajuan Pengerukan Pasir Hitam
Puasa ramadan saat ini mereka akan coba menjalankannya sedangkan untuk buka dan saur belum jelas nanti dari siapa.
"Puasa itu kewajiban kami sebagai muslim, meski kami tak seperti yang lain hidup mewah dan kami tak bisa menjalankan tarawih berjamaah karena rumah kami jauh dari rumah lain," pungkas Meti.