SUKABUMIUPDATE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mencatat 70 persen dari kasus kebakaran yang terjadi pada 2017 dan 2018 diakibatkan korsleting listrik.
Pada 2017 sebanyak 25 kebakaran sedangkan pada awal 2018 sampai April ini sudah mencapai 8 kejadian.
BACA JUGA: Tiang PJU di Terminal Lembursitu Sukabumi Nyetrum, Warga Diminta Menjauh
"70 persen kebakaran di Kota Sukabumi akibat korsleting listrik," ujar Kepala Pelaksana Asep Suhendrawan, saat menggelar Sosialisasi pengurangan resiko bahaya kebakaran di wilayah Kota Sukabumi, Senin (23/4/2018).
Menurut Asep, selain pemukiman warga kebakaran juga dapat terjadi di gedung perkantoran pemerintah, kantor swasta, hotel dan lain sebagainya.
BACA JUGA: Penderita Gangguan Jiwa Asal Ciemas Sukabumi di Pasung
Selama ini dibeberapa perkantoran dan hotel terdapat hydran atau alat pemadam api ringan (Apar) tapi tata cara penggunaannya sering lupa atau panik karena api sudah berkobar. Maka dari itu sosialisasi dan simulasi pemadaman sangat penting dilakukan.
"Kita terus mengevaluasi terjadinya kebakaran baik 2017 maupun 2018. Termasuk mengingatkan simulasi. Intinya yang terpenting bagaimana mereka bisa bekerja sama dengan kita dan apabila terjadi kebakaran secepatnya melaporkan ke kami. Apalagi kita belum punya aplikasi bahwa di titik tertentu terjadi kebakaran," jelasnya.
BACA JUGA: 475 Petani Mekarsakti Sukabumi Dapat Bantuan Kartu Tani
Melapor secepatnya apabila terjadi kebakaran merupakan langkah yang tepat sehingga kebakaran bisa segera ditanggulangi.
"Masyarakat tidak harus menunggu. Siapapun yang dulu mengetahui segera melapor dengan menghubungi 222155. Apalagi menjelang bulan Ramadan ini kewaspadaan harus terus ditingkatkan," pungkasnya.