SUKABUMIUPDATE.com - Mak Erum (70 tahun), warga Kampung Bojong Jagal RT 02 RW 2 Kelurahan Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi salah seorang janda yang rumahnya roboh akibat gempa Lebak Banten.
Kini rumahnya sudah bisa ditempati setelah pemerintah setempat dan PT Muara Tunggal Cibadak melalui dana sosialnya memperbaiki rumah tersebut.
BACA JUGA: Korban Gempa di Cibadak Sukabumi Bakal Dibantu Relawan
Manager compliance PT Muara Tunggal, Rusdi Budijanto Utomo menjelaskan, pembangunan rumah korban gempa itu merupakan aplikasi dari Corvorate Sosial Responbility (CSR), PSP SPN dan Inisiasi karyawan melalui dana koperasi.
"Ini merupakan tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan dan kegiatan sosial ini diharapkan dapat menjadi stimulan bagi perusahaan lainnya di wilayah Kecamatan Cibadak," ujarnya saat ditemui sukabumiupdate.com, jumat (2/3/2018).
Kegiatan bedah rumah tersebut, kata Rudi, dalam rangka mempererat hubungan keluarga perusahaan dan lingkungan sekitar dan tidak hanya rumah mak Erum saja yang akan dibantu akan tetapi akan menjadi agenda rutin.
BACA JUGA: Bantu Korban Gempa, Warga Kelurahan Cibadak Sukabumi Gelar Aksi Galang Bantuan
"Semua kegiatan sosial ini bisa dilaksanakan karena peran dan dukungan dari Mr. Jong Sub Choi (Presdir PT. Muara Tunggal) dan General Manager PT. Muara Tunggal yang sangat peduli dengan kegiatan Sosial ini," jelasnya.
Sementara Lurah Cibadak, Budi Eka Andriana menambahkan, tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan merupakan kewajiban melalui dana sosialnya. Dirinya mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh PT Muara Tunggal.
"Ucapan terimakasih kepada PT Muara Tunggal, program ini cukup membantu pemerintah, terlebih pada bencana gempa itu cukup banyak rumah yang rusak di Cibadak," pungkasnya.
BACA JUGA: Korban Gempa di Cidahu Sukabumi Belum Dapat Bantuan
Rumah berukuran 5x6 meter itu kini bisa ditinggali dengan nyaman oleh mak Erum. mak Erum yang hidup sebatang kara ini bersyukur atas bantuan yang diberikan pihak perusahaan.
"Emak hanya bisa mengucapkan terimkasih, setelah kejadian gempa ema sebenarnya bingung mau tinggal dimana lagi," pungkasnya.