7 Bulan Terkunci Pandemi, Rp 13,2 Miliar Sudah Digunakan untuk Tangani Corona di Kota Sukabumi

Sabtu 21 November 2020, 05:04 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sejak ditemukannya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pertama pada 1 April 2020 lalu, Kota Sukabumi terus mengalami berbagai dinamika dalam pengendalian virus mematikan tersebut. Bahkan hingga saat ini, kasus virus corona di Kota Sukabumi cenderung mengalami kenaikan.

Berdasarkan data yang dirilis Satuan Tugas Percepatan Penanganan (STPP) Covid-19 Kota Sukabumi pada Jumat, 20 November 2020, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Sukabumi berjumlah 743 kasus.

Rinciannya, 231 pasien masih dalam masa isolasi, 15 orang meninggal dunia, dan 497 lainnya telah dinyatakan sembuh. Bahkan 3 pasien meninggal dunia tanpa penyakit penyerta dan dalam rentang usia produktif.

Situasi ini kemudian coba dijelaskan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi saat menjadi narasumber acara Update Talk di kantor sukabumiupdate.com, Jumat kemarin. Dalam kesempatan ini, Fahmi membeberkan sejumlah kendala dan strategi yang saat ini dilakukan Pemerintah Kota Sukabumi.

BACA JUGA: Wali Kota Sukabumi Bicara Sekolah Mulai Januari 2021

Fahmi mengatakan, penanganan kasus Covid-19 di Kota Sukabumi pernah mengalami titik terbaiknya pada sekitar bulan Mei dan Juni, di mana saat itu dilakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara serentak di Jawa Barat. Sehingga saat itu kasus virus corona bisa terkendali dan bahkan Kota Sukabumi menjadi satu-satunya daerah di Jawa Barat yang masuk ke dalam status zona hijau.

Namun kasus Covid-19 di Kota Sukabumi kembali meningkat setelah PSBB tersebut tidak lagi diberlakukan dengan sejumlah pertimbangan, salah satunya pertimbangan ekonomi yang memang mau tidak mau harus pula diselamatkan dari wabah ini.

"Kasus ini kan memang identik dengan pergerakan manusia. Jadi ketika PSBB itu efektif menekan laju mobilitas warga, maka setelah PSBB selesai ya efeknya kepada peningkatan kasus," kata Fahmi.

Fahmi menuturkan, setelah pandemi ini berlangsung selama tujuh bulan lebih di Kota Sukabumi, maka saat ini pihaknya tengah fokus dalam upaya pemulihan ekonomi. Hal itu selaras dengan apa yang diisntruksikan pemerintah pusat.

Fahmi menyebut, Pemerintah Kota Sukabumi menggratiskan dan mempermudah perizinan PIRT dan Laik Higiene bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sejak dua bulan yang lalu.

"Yang menjadi fokus pemda adalah bagaimana melakukan penyehatan dan penguatan kepada UMKM. Kita sedang membuat roadmap untuk penanganan ekonomi di daerah. Pemkot sekarang mempermudah dan menggratiskan proses perizinan UMKM. Selama ini ketika kita melakukan komunikasi dengan UMKM, mereka perlu perizinan sehingga bisa menjual produknya," jelas Fahmi. Kebijakan itu kemudian diperkuat dengan adanya alokasi anggaran penanganan Covid-19 untuk sektor penguatan ekonomi daerah.

BACA JUGA: Update 20/11: Kota Sukabumi Umumkan 20 Kasus Corona Baru, Cek Sebarannya!

Fahmi memaparkan, Pemerintah Kota Sukabumi dalam penanganan Covid-19 ini menyiapkan anggaran sekitar Rp 22,6 miliar. Angka tersebut didapat dari hasil refokusing Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2020. Anggaran itu kemudian dialokasikan kepada tiga sektor utama, yakni sektor kesehatan, jaring pengaman sosial, dan penguatan ekonomi daerah.

"Saat ini yang sudah terealisasi nilainya berkisar Rp 13,2 miliar, ini sejak awal yang berhubungan dengan kesehatan dan jaring pengaman sosial. InsyaAllah dalam waktu dekat ini yang berhubungan dengan peningkatan ekonomi daerah akan kita gulirkan," kata Fahmi.

Fahmi tidak memungkiri bahwa dalam bab anggaran ini pihaknya mengalami sejumlah kendala. Salah satu kendala yang dialami adalah sering berubahnya kebutuhan prioritas dalam penanganan Covid-19 tersebut.

Fahmi mencontohkan saat itu Pemerintah Kota Sukabumi menentukan anggaran prioritasnya adalah untuk pembangunan ruang isolasi dan rumah sakit darurat.

Kemudian prioritas tersebut berubah seiring dengan dikeluarkannya revisi pedoman penanganan Covid-19 yang kelima, di mana dalam revisi itu dikatakan bahwa pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang tidak bergejala atau bergejala ringan, dapat melakukan isolasi mandiri di rumah.

"Karena kita tidak punya pengalaman dalam menangani Covid-19, sehingga kebutuhan prioritas sering berubah," ungkap Fahmi.

Lalu kemudian saat ini kembali muncul wacana dari pemerintah pusat bahwa pasien terkonfirmasi positif Covid-19, baik bergejala atau tidak, wajib menjalani isolasi di rumah sakit. Hal ini kemudian direspon oleh Pemerintah Kota Sukabumi, di mana saat ini tengah digodok lokasi mana yang tepat untuk pembangunan ruang isolasi tersebut.

Terakhir Fahmi menegaskan bahwa saat ini dalam upaya penanganan kasus Covid-19, unsur Forkopimda Kota Sukabumi akan kembali meningkatkan pengawasan protokol kesehatan di masyarakat. Salah satunya dengan penegakkan kepatuhan kapasitas ruang publik yang hanya boleh diisi oleh maksimal 50 persen dari total kapasitas yang ada.

"Bentuk pengetatannya kita akan membatasi jumlah masyarakat dan penggunaan protokol kesehatan," pungkas Fahmi.

Simak selengkapnya di sini.

Ingat pesan ibu:

Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin
Bola22 November 2024, 19:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Borneo FC: Pangeran Biru Incar 3 Poin!

Persib Bandung vs Borneo FC akan disiarkan secara langsung melalui siaran televisi dan layanan live streaming.
Ilustrasi - Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung vs Borneo FC berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@std.sijalakharupat/Ist)
Sukabumi22 November 2024, 18:44 WIB

Sungai Meluap, Banjir Langganan Terjang Cidolog Sukabumi

Hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat sore (22/11/2024), memicu aliran Sungai Cidolog meluap, mengakibatkan jalan ruas Cidolog-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir.
Jalan Cidolog-Tegalbulued Sukabumi terendam banjir | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak
Food & Travel22 November 2024, 18:30 WIB

Berbalut Legenda Dayang Sumbi, Air Terjun Sanghyang Taraje Garut HTM Cuma Rp10 Ribu!

Curug Sanghyang Taraje Garut dikelilingi oleh hutan hijau yang sejuk dan suasana alam yang tenang.
Curug Sanghyang Taraje adalah sebuah air terjun yang terletak di Kampung Kombongan, Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Foto: IG/smiling.westjava
Life22 November 2024, 18:00 WIB

Amalkan Doa Imam Al-Ghazali Saat Menghadapi Masalah Hidup

Doa dari Imam Al-Ghazali ini dianjurkan diamalkan saat sedang dirundung maslaah kehidupan.
Ilustrasi - Doa ini dibaca saat sedang dirundung masalah kehidupan (Sumber : Pexels.com/@Pavel Danilyuk)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:49 WIB

Iyos-Zainul Janji Hilangkan Pungli Tenaga Kerja di Sukabumi

Debat kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi 2024 yang digelar di Hotel Sultan Raja, Bandung, Jumat (22/11/2024), berlangsung meriah. Pendukung dari masing-masing pasangan calon memadati area sekitar hotel
Iyos-Zaenul janji hilangkan pungli tenaga kerja di Kabupaten Sukabumi (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:36 WIB

Serentak di 7 Kecamatan! Jalan Sehat SERASI Sukabumi Ngahiji untuk Fahmi-Dida

Kegiatan ini dapat dihadiri secara gratis dan menyediakan hadiah utama umrah.
Informasi kegiatan Jalan Sehat SERASI Sukabumi Ngahiji pada Sabtu, 23 November 2024. | Foto: Tim Fahmi-Dida