SUKABUMIUPDATE.com - Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengingatkan masyarakat pentingnya gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) dan pelaksanaan 5 pilar sanitasi total berbasis masyarakat (STBM). Menurut Fahmi masyarakat begitu berperan dan menjadi ujung tombak dalam melaksanakan gerakan kesehatan.
"Tidak bisa dipungkiri, masyarakat harus terus diingatkan, harus terus diedukasi pentingnya mereka menggunakan dan mereka melaksanakan gerakan kesehatan. Pemerintah daerah sebatas menstimulan, karena ujung tombaknya ada di masyarakat," kata Fahmi saat menghadiri acara penggalangan komitmen Germas dan pelaksanaan 5 pilar STBM di Puskesmas Cikundul, Kecamatan Lembursitu, Rabu (21/10/2020).
BACA JUGA: UMKM Kota Sukabumi Diharapkan Tetap Produktif saat Pandemi
Fahmi berterima kasih kepada seluruh pihak khususnya para peserta, para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda yang telah berkomitmen untuk menuntaskan permasalahan lingkungan. Terima kasih Fahmi juga disampaikan kepada pihak-pihak terkait, camat, kapolsek, juga danramil dan Kepala Puskemas sebagai garda terdepan melayani masyarakat.
"Di tengah pandemi Covid-19 saat ini mari sama-sama kita bangkit, mari sama-sama kita melakukan pergerakan-pergerakan kemasyarakatan. Selain edukasi pentinganya 3 M, jadi masa pandemi ini mari sama-sama kita bergerak untuk mengentaskan permasalahan lingkungan, diantaranya penyakit-penyakit yang berbasiskan lingkungan," kata dia.
BACA JUGA: Pemkot Sukabumi Terima Program BSPS, 920 Rutilahu Direhab
Fahmi menuturkan, ada lima pilar dalam STBM yang merupakan perilaku higienis dan saniter yang digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Ke lima pilar itu yakni stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun (CTPS), dan pengelolaan Air minum di rumah tangga.
Dua pilar STBM lainnya yakni pengelolaan sampah rumah tangga dan pengelolaan limbah cair rumah tangga. '' Ketika lima pilar yang berhubungan dengan STBM disiplin dilakukan, maka kami berharap penyakit berbasis lingkungan hilang sedikit demi sedikit.
Target lainnya ungkap Fahmi, kelurahan di Kota Sukabumi dapat mewujudkan Open Defecation Free yang selanjutnya disebut sebagai ODF adalah kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan.
Selain itu kata Fahmi, warga dapat membuat sumur resapan atau lubang biopori dalam kerangka ketersediaan air tanah. Upaya lainnya yakni dengan menggalakan pengelolaan atau pemilahan sampah dalam rangka menekan produksi sampah.