SUKABUMIUPDATE.com - Kisah haru dari sosok Sanridho Sutopal atau Dodo yang memeluk dan menemani jenazah ibunya Shinta Setiawati (39 tahun) seorang diri, mendapat perhatian dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi. Pasalnya, saat ini Dodo belum bisa melanjutkan sekolahnya lagi setelah ditinggal pergi sang ibu.
Bocah laki-laki berusia 9 tahun itu sebelumnya viral karena videonya menemani jenazah ibunda di kamar kontrakan yang berada di Provinsi Bangka Belitung beredar di aplikasi Tiktok.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Muhamad Solihin mengatakan, pihaknya akan mendatangi Dodo di kediaman keluarganya yang berada di Kampung Sukaraja (Kampung Inggris) RT 03/17, Desa Sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi.
"Untuk itu hari Minggu sudah kami instruksikan Kepala Bidang SD untuk berkunjung ke rumah keluarganya, sekalian untuk memfasilitasi masuk sekolah lagi di SD terdekat dengan tempat tinggalnya," kata Solihin kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (17/10/2020).
BACA JUGA: Mengunjungi Dodo di Sukaraja Sukabumi, Bocah Viral Temani Jenazah Ibunya Seorang Diri
"Permasalahan yang berkaitan dengan administrasi akan kami urus kemudian, termasuk kebutuhan awal masuk sekolah," ucap Solihin menambahkan.
Solihin berujar, pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi semua masyarakat, khususnya untuk setiap anak di mana mereka berhak untuk mendapatkan pendidikan. Tidak terkecuali dengan anak yang kurang beruntung secara apapun.
"Berkaitan dengan Dodo karena masih usia sekolah, bagaimana pun Dodo harus bersekolah lagi," tuturnya.
Dihubungi terpisah, Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuaan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi, Yani Jatnika Marwan ikut menanggapi kisah Dodo yang menjadi buah bibir di masyarakat.
BACA JUGA: Sulit Kontrol Emosi, Begini Kondisi Dodo di Sukabumi Setelah Viral Peluk Jenazah Ibunya
"Jujur saya baru tahu setelah konfirmasi ke Pak Camat. Alhamdulillah anaknya sekarang berada di bawah asuhan saudaranya. Terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu kepulangan Dodo dari Bangka Belitung ke Sukabumi. InsyaAllah pihak kecamatan akan memonitor perkembangannya dan akan disekolahkan," ungkap Yani.
"InsyaAllah nanti saya koordinasi dengan Kasie PAUD Dikmas. Anaknya kebetulan ABK (anak berkebutuhan khusus)," sambungnya mengakhiri.
Sebelumnya diberitakan, Dodo dan ibunya tinggal di Provinsi Bangka Belitung. Setelah ibunya meninggal dunia, Dodo sempat dirawat oleh teman ibunya sebelum akhirnya dipulangkan ke Sukabumi oleh Dinas Sosial Bangka Belitung, Selasa (13/10/2020).
Ingat pesan ibu:
Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.