SUKABUMIUPDATE.com - Inovasi Pemerintah Kota Sukabumi dalam memberikan masyarakat kemudahan mendapat pelayanan di rumah sakit menarik perhatian Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).
Kemenpan-RB ingin melihat lebih dekat serta mengecek pelaksanaan program Cukup e-KTP sertakan Kartu Keluarga (Cetek) di RSUD Al Mulk yang akan jadi percontohan nasional.
BACA JUGA: Selama 2019 Program Unggulan Klinik Sore Kota Sukabumi Layani 17 Ribu Kunjungan
Dalam kesempatan itu, hadir Asisten Deputi Perumusan Kebijakan dan Sistem Informasi Pelayanan Publik Kemenpan-RB Muhammad Imanuddin dan tim. Mereka diterima Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi di Balai kota Sukabumi, Jumat (4/9/2020). Selain itu, hadir Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada dan para kepala SKPD di lingkup Pemkot Sukabumi.
Muhammad Imanuddin mengatakan, kedatangan tim untuk melihat lebih dekat layanan publik Cetek. Menurut dia, program Cetek sangat berpotensi dikembangkan diseluruh daerah di Indonesia. ''Kami ingin melihat inovasi Cetek dan sangat berpotensi dikembangkan ditiru di seluruh Indonesia," kata dia.
BACA JUGA: Ambulans Gratis Bagi Warga Kota Sukabumi, Kalau Butuh Begini Cara Panggilnya
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, program Cetek masuk top 40 inovasi pelayanan publik pemerintah. "Kebanggaan dari kami, rombongan hadir untuk melihat dan melakukan pengecekan pelaksanaan inovasi Cetek yang tahun 2017 lalu masuk top 40 inovasi pelayanan publik pemerintah daerah dari Kemenpan RB,'' ujar Fahmi.
Selain menjelaskan tentang program Cetek, Fahmi mengungkapkan, pada 2020 salah satu program unggulan Kota Sukabumi yaitu Homecare masuk top 45 inovasi pelayanan publik Kemenpan-RB. Homecare merupakan pelayanan door to door dalam bentuk jemput bola kesehatan kepada masyarakat.
Untuk program Cetek, Fahmi menyatakan dimulai sejak 2015 lalu. ''Program Cetek digulirkan sejak 2015 lalu, berawal dari semangat mengatasi masalah kesehatan,'' ungkap Fahmi.
BACA JUGA: Klinik Sore di Puskesmas Sukabumi Buka Layanan Persalinan 24 Jam
Dimana saat itu rumah sakit daerah terbatas, hanya ada satu pada waktu itu sehingga terjadi penumpukan pasien khususunya yang kelas tiga.
Program Cetek juga digulirkan karena masih ada warga yang tidak punya asuransi kesehatan pada 2015 lalu. Selain itu program Cetek ini menjawab keluhan warga terkait pelayanan rumah sakit agak ribet dan rumit sebab harus mempersiapkan berbagai dokumen.
''Alhamdulillah respon warga luar biasa, ditandai keluhan warga yang akses layanan kesehatan makin berkurang karena kehadiran RSUD Almulk dan program Cetek,'' kata Fahmi. Bersyukur Program Cetek dianggap inovasi terbaik di nasional sehingga berbagai daerah berkunjung melihat dan mengadopsi program di berbagai daerah.
Keunggulan program Cetek ini karena satu-satunya di Jabar dan tidak ada di daerah lain. Sebab warga cukup membawa KTP dan KK agar bisa dilayani di rumah sakit dan tidak dikenakan biaya.