SUKABUMIUPDATE.com - Bupati Sukabumi Marwan Hamami menyatakan pandemi Covid-19 tak begitu terasa dampaknya terhadap laju perekonomian di Kabupaten Sukabumi.
Menurut Marwan hal itu berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS).
BACA JUGA: Hari Kemerdekaan, Bupati Sukabumi dan Wali Kota Fokus ke Penguatan Ekonomi Saat Pandemi
"Covid-19 menyisakan berbagai persoalan. Mulai dari kesehatan dan ekonomi. Meskipun dari sektor ekonomi di Kabupaten Sukabumi tidak begitu terasa," ujar Marwan usai menghadiri kegiatan pencanangan nasional intervensi Kesehatan Lingkungan (Kesling) pada Pencegahan Covid-19 sebagai pilot project Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) di Desa Cisarua, kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Rabu (26/8/2020).
Marwan mengaku telah menanyakan terkait hal ini ke Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sukabumi dan hasilnya hingga saat perekonomian belum terjadi penurunan. "Di Sukabumi, catatan BPS belum sampai minus," katanya.
BACA JUGA: Bappeda Susun Stategi Tangani Krisis Ekonomi Pasca Pandemi Corona di Sukabumi
Menurut Marwan, wisata merupakan salah satu sektor yang menopang laju perekonomian di Kabupaten Sukabumi di tengah pandemi. Sektor tersebut masih terus berjalan karena wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Sukabumi didominasi oleh wisatawan lokal.
Dia membandingkan dengan Bali, yang mengandalkan wisatawan dari luar. Maka dari itu, perekonomian di Kabupaten Sukabumi berjalan secara baik.
"Pariwisata masih berjalan baik. Sebab, kita tidak seperti di Bali. Kita didominasi wisatawan domestik. Sektor ekonomi, khususnya pertanian meningkat. Bahkan menjadi pengungkit daya beli masyarakat," tukasnya.