SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Agus Zen Nurahray, pertanyakan Analisis dampak lingkungan (Amdal) PT. Siam Cement Group (SCG). Hal itu disampaikan Agus Zen seusai kunjungan kerja ke perusahan besar asal Thailand tersebut pada, Senin (3/8/2020) kemarin.
Pertanyaan tersebut dilontarkan atas kejanggalannya industri semen yang begitu besar dan sarat dengan polusi serta pencemaran lingkungan. Tetapi bisa berdiri di tengah tengah keramaian kota dan berdampingan dengan permukiman warga.
BACA JUGA: Soal PHK Buruh SCG, Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Komentari Kinerja Disnakertrans
Apalagi menurut Agus Zen kedepan jumlah penduduk di Sukabumi akan meningkat, artinya lingkungan harus terjaga dari polusi dan tetap terlihat asri dan bersih. Kenapa pabrik besar seperti pabrik Semen Jawa tersebut tidak dibangun di tempat yang jauh dari permukiman.
"Kecamatan Jampang Tengah yang memiliki wilayah luas dan bahan baku semen ada di situ (batu kapur). Kenapa pabrik semen ini tidak dibangun di Jampang Tengah saja yang jauh dari permukiman dan keramaian agar masyarakat terjaga dari pencemaran polusi pabrik," terang Agus Zen sukabumiupdate.com.
Sedangkan dari keterangan pihak manajemen SCG, bahwa perusahaannya itu sudah mengantongi ijin Amdal dari pemerintah. Meskipun sebelumnya sempet terjadi miss komunikasi antara perusahaan dan warga, terkait Amdal dan berujung ke pengadilan dan sekarang semuanya sudah selesai.
Pengakuan perusahaan, untuk menjaga lingkungan, PT SCG akan tetap berkomitmen untuk menyalurkan bantuan melalui dana CSR. Pihaknya menjelaskan bahwa SCG telah memberikan bantuan melalui dana CSR untuk masyarakat di empat bidang, pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan sosial kebudayaan atau agama.
Selian itu, di tengah pandemi Covid-19 sejumlah perusahaan masih beroperasi di Kabupaten Sukabumi, salah satunya adalah perusahaan Semen Jawa atau PT SCG. Maka dari itu, ia menegaskan penting perusahaan mengedepankan sisi keamanan dan kenyamanan lingkungan sekitar untuk menghindari konflik horizontal antara perusahaan dengan warga setempat.
"Kenyamanan dan keamanan lingkungan, sangat penting untuk keberlangsungan perusahaan, terutama menghindari konflik dengan warga setempat," katanya.
BACA JUGA: Hera: Disnakertrans Gagal Selesaikan Konflik Buruh PT SCN dan SCG Sukabumi
Menurut pengamatan Agus Zen perusahaan yang bergerak di bidang industri pabrik semen seperti semen jawa PT. SCG ini membutuhkan modal cukup besar (padat modal), kemudian membutuhkan banyak tekhnologi (padat tekhnologi), tetapi juga menghasilkan profit yang cukup tinggi (padat profit).
"Perusahaan yang menghasilkan profit tinggi harus memberikan kontribusi yang positif kepada masyarakat dan tetap harus menjaga lingkungan dari polusi dan limbah yang dihasilkan dari pertambangan semen jawa tersebut," tegasnya.