Sekolah di Kota Sukabumi Dilarang Paksa Siswa Belajar Tatap Muka Walaupun Zona Hijau

Rabu 08 Juli 2020, 10:36 WIB

SUKABUMIUPDATE.com – Keputusan orang tua untuk tetap menerapkan belajar jarak jauh bagi anak-anaknya di zona hijau harus dihargai oleh sekolah dan dinas pendidikan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim bahkan menyebut tidak boleh ada sikap diskriminasi dari sekolah dan guru di zona hijau jika orang tua siswa lebih memilih belajar jarak jauh atau tetap melalui daring.

Usai mengecek langsung kesiapan SMAN 4 Kota Sukabumi menyambut sekolah tatap muka pada tahun ajaran baru mendatang, Nadiem menegaskan keputusan akhir tatap muka atau tetap jarak jauh ada ditangan kepala daerah, kepala dinas, kepala sekolah dan orang tua siswa. “Jadi saat sekolah buka tapi orang tua masih merasa tidak nyaman, orang tua bebas untuk tidak menyekolahkan anaknya dulu,” tegas Nadiem.

Saat orang tua memutuskan tidak dulu mengirim anak ke sekolah tatap muka, maka metode pembelajarannya tetap jarak jauk atau melalui daring (online). Dan ini menurut Nadiem tetap menjadi tanggungjawab sekolah dan guru, untuk memfasilitasi pembelajaran jarak jauh bagi siswa yang belum siap untuk tatap muka di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB).

BACA JUGA: Cek Kesiapan Sekolah Tatap Muka di Kota Sukabumi, Menteri Nadiem: SD Belum

“Itu tanggungjawabnya sekolah untuk memastikan bahwa anak itu tidak terdiskriminasi karena ia mau belajar di rumah. Kita memberikan kebebasan memilih di masing-masing jenjang,” tegas Nadiem.

Khusus untuk zona hijau seperti Kota Sukabumi, menurut Nadieum sekolah tatap muka bukan diwajibkan tapi dibolehkan dengan ketentuan ketat protokol kesehatan.  Diawal tahun ajaran baru ini, hanya SMP dan SMA (sederajat) dulu yang dipersilahkan menggelar tatap muka, itupun dengan rekomendasi dari gugus tugas daerah. 

“SD belum karena harus melihat evaluasi dari tatap muka SMP dan SMA. Dua bulan kemudian jika aman baru untuk tingkat SD, dua bulan kemudian dievaluasi lagi baru untuk tingkat PAUD,” jelasnya.

BACA JUGA: Sekolah Tatap Muka di Kota Sukabumi, Belajar Hanya 3 Jam

Keputusan ini akan didasarkan pada kemampuan masing-masing sekolah dan daerah dalam menerapkan protokol kesehatan di masa AKB zona hijau berdasarkan daftar list yang sudah disusun bersama kementrian, gugus tugas dan daerah. Nadiem mengungkapkan rasa nyaman para siswa dan orang tuanya itu tidak bisa dipaksakan melainkan harus diperlihatkan dengan persiapan dan langkah-langkah yang terukur untuk memastikan kesehatan bersama di sekolah.

“Kuncinya itu bukan hanya ikut cek list protokol kesehatan, tapi pola pikir kepala sekolah, guru, pengawas dan kepala dinas. Jika mereka mengutamakan kesehatan maka akan tercarilah jalan keluar untuk menerapkan protokol yang tepat. Akan muncul inovasi, seperti SMAN 4 ini inovasi baik,” beber Nadiem.

Dalam kesempatan ini Nadiem bahkan kembali menegaskan bahwa sumber dana pendidikan seperti BOS (Bantuan Operasional Sekolah) sudah dimodifikasi agar bisa digunakan secara fleksibel oleh sekolah dalam rangka pemenuhan kebutuhan belajar di era AKB. “Dari kemendikbud sudah melepas 100 persen penggunakan dana bos itu fleksibel. Jadi dana BOS itu bisa digunakan untuk pemenuhan semua protokol kesehatan, baik bagi sekolah di zona hijau untuk tatap muka maupun sekolah yang masih menerapkan belajar jarak jauh, bisa untuk kouta, data, internet bukan hanya untuk guru, untuk muridnya pun boleh,” pungkasnya.

BACA JUGA: Wapres Tiba di SMAN 4 Kota Sukabumi Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V Nonong Winarni, usai mendampingi Menteri Nadiem Makarim cek kesiapan SMAN 4 kembali menegaskan bahwa pemerintah menyiapkan nomor hotline pengaduan bagi orang tua jika merasa ditekan atau dipaksa mengirim anaknya ke sekolah tatap muka

“Jika ada kepala sekolah menekan orang tua untuk menyekolahkan anaknya bisa melapor. Dinas akan melakukan pemantauan dan pengawasan, harus ada perlindungan bagi siswa,” tegasnya.

Walaupun tidak tatap muka, menurut Nonong Winarni pihak sekolah tidak boleh memaksa. “Pertama tidak mau ke sekolah kedua tidak diizinkan oleh orang tuanya, sekolah tidak boleh memaksa dan dinas melakukan pengawasan untuk itu.”

Bagi siswa yang tetap memilih belajar jarak jauh, sebenarnya tidak ada masalah karena sudah berlangsung selama tiga bulan terakhir melalui daring atau online. “Ada dua metode, daring dan tatap muka dengan protokol kesehatan. Di SMAN 4 ini ada inovasi live streaming, itu adalah cara sekolah menyiapkan bahwa anak di rumah juga masih tetap harus belajar,” pungkas Nonong Winarni.

 

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 20:58 WIB

Terpeleset dan Jatuh ke Sungai, Warga Cidolog Sukabumi Ditemukan Tewas

Susum (47 tahun) warga Kampung Rancapalet RT 15 RW 05 Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, ditemukan dalam keadaan tewas usai terpeleset dan jatuh ke Sungai Cidolog, Jumat (22/11/2024).
Warga saat mengevakuasi Susum (47 tahun) yang ditemukan tewas usai terpeselet dan jatuh ke sungai Cidolog, Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin
Bola22 November 2024, 19:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Borneo FC: Pangeran Biru Incar 3 Poin!

Persib Bandung vs Borneo FC akan disiarkan secara langsung melalui siaran televisi dan layanan live streaming.
Ilustrasi - Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung vs Borneo FC berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@std.sijalakharupat/Ist)
Sukabumi22 November 2024, 18:44 WIB

Sungai Meluap, Banjir Langganan Terjang Cidolog Sukabumi

Hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat sore (22/11/2024), memicu aliran Sungai Cidolog meluap, mengakibatkan jalan ruas Cidolog-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir.
Jalan Cidolog-Tegalbulued Sukabumi terendam banjir | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak
Food & Travel22 November 2024, 18:30 WIB

Berbalut Legenda Dayang Sumbi, Air Terjun Sanghyang Taraje Garut HTM Cuma Rp10 Ribu!

Curug Sanghyang Taraje Garut dikelilingi oleh hutan hijau yang sejuk dan suasana alam yang tenang.
Curug Sanghyang Taraje adalah sebuah air terjun yang terletak di Kampung Kombongan, Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Foto: IG/smiling.westjava
Life22 November 2024, 18:00 WIB

Amalkan Doa Imam Al-Ghazali Saat Menghadapi Masalah Hidup

Doa dari Imam Al-Ghazali ini dianjurkan diamalkan saat sedang dirundung maslaah kehidupan.
Ilustrasi - Doa ini dibaca saat sedang dirundung masalah kehidupan (Sumber : Pexels.com/@Pavel Danilyuk)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:49 WIB

Iyos-Zainul Janji Hilangkan Pungli Tenaga Kerja di Sukabumi

Debat kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi 2024 yang digelar di Hotel Sultan Raja, Bandung, Jumat (22/11/2024), berlangsung meriah. Pendukung dari masing-masing pasangan calon memadati area sekitar hotel
Iyos-Zaenul janji hilangkan pungli tenaga kerja di Kabupaten Sukabumi (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)