SUKABUMIUPDATE.com – Dari 381 desa yang ada di Kabupaten Sukabumi, Desa Benda di Kecamatan Cicurug menjadi kawasan yang warganya paling banyak terdampak pandemi covid-19. Gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Kabupaten Sukabumi mencatat, Desa Benda yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bogor (Desa Wates Jaya) mendapatkan jumlah bantuan sosial terbanyak.
Di desa ini ada 5000 kepala keluarga yang mendapatkan Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Masing-masing kepala keluarga mendapatkan Rp 600 ribu dari BST ini, artinya setiap bulan Desa Benda mendapatkan dana BST sebesar RP 3 miliar yang diterima langsung oleh keluar penerima manfaat.
Pada penyaluran tahap ke II hari ini, Rabu (24/6/2020) dipantau langsung oleh ketua harian gugus tugas, sekaligus Sekertaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Iyos Somantri. Penyaluran bantuan melalui kantor pos ini berlangsung di aula Kantor Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.
BACA JUGA: Dikirim Langsung ke Penerima di Sukabumi, Rp 170 Miliar Bansos Tunai Cair Besok
"Hari ini saya memonitor penyaluran BST dari kabupaten. Saya mengunjungi Desa Benda desa ini paling banyak menerima BST kabupaten. Sehingga kami mengecek kebenarannya," ujar Iyos kepada awal media usai kegiatan tersebut.
Menurut Iyos, wajar jika kuota BTS untuk Desa Benda banyak dan paling banyak se Kabupaten Sukabumi. Salah satu alasannya karena populasi penduduknya juga banyak, “bantuan ini dari pemerintah daerah yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya," terangnya
Karena banyaknya penerima bantuan, proses penyalurannyapun harus dibagi menjadi beberapa hari. Dimana masing-masing hari hanya disalurkan untuk 1500 penerima, untuk menghindari kerumanan warga yang terlalu banyak, karena tetap harus mengedepankan protokol kesehatan.
BACA JUGA: 128.016 KK akan Terima Uang Tunai dari Bansos Kabupaten Sukabumi, Ini Sumber Datanya!
Pemkab Sukabumi menyiapkan Rp 170 miliar untuk BTS covid-19. Bantuan ini menyasar 139.032 kepala keluarga yang terdampak secara ekonomi dari pandemi covid-19.
Angka ini bersumber dari data non DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) 128.016 KK, 2.500 KK Cadangan, dan 8.516 orang bagi data guru MDA, lembaga pendidikan Alquran, ustad pesantren dan lainnya yang didata terlebih dulu oleh dinas terkait.
Sementara itu, Kepala Desa Benda, Riki Rahman menjelaskan 5000 bantuan disalurkan ke desanya ini karena memang jumlah penduduknya banyak. Sampai saat ini pemdes mencatata ada 7000 kepala keluarga.
"Itu bisa kita dapatkan karena disesuaikan dengan jumlah penduduk kita dan mempersentasekan dengan bantuan yang lain. Jadi kita bisa mendapatkan bantuan sebanyak itu," terangnya.
Riki mengaku belum mendapat kendala dalam penyaluran bantuan. "Hingga saat ini belum ada kendala, dan yang tumpang tindih pun kita mengunakan formula khusus dengan mendata ulang sehingga nantinya bantuan tersebut bisa dialihkan lagi kepada yang belum menerima," tandasnya.