Karamat dan Sriwedari Masuk Zona Kritis Covid-19, Kata Gugus Tugas Kota Sukabumi Soal PSBM

Selasa 09 Juni 2020, 06:06 WIB

SUKABUMIUPDATE.com – Dua kelurahan di Kota Sukabumi masuk daftar 13 kawasan di Jawa Barat yang akan melakukan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM). Karamat dan Sriwedari di Kecamatan Gunungpuyuh Kota Sukabumi berstatus zona kritis, memiliki kluster dengan jumlah kasus positif covid-19 tinggi dibandingkan wilayah lainnya.

Status kerawanan wabah untuk desa dan kelurahan ini dikeluarkan Provinsi Jawa Barat sebagai dasar kajian untuk program penanganan penyebaran Covid-19 berikutnya setelah PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Setidanya ada 54 desa dan kelurahan se Jawa Barat yang menjadi prioritas penanganan karena memiliki kasus positif covid-19, 13 diantaranya berstatus kritis.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, Daud Achmad, mengatakan pembatasan sosial dalam unit yang paling kecil ini dilakukan setelah berkordinasi dengan pemerintah masing-masing daerah (kota dan kabupaten). “13 lokasi ini zonanya kritis, zona merah. Ini nanti yang akan diterapkan PSBM," kata Daud Achmad di Gedung Sate, Kamis tanggal 4 Juni 2020 silam.

BACA JUGA: Penjelasan Soal Kasus Positif Covid-19 di Kota Sukabumi Terjadi di Dua Kelurahan

Target awal PSBM di Kabupaten Bandung Barat (Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah), Kabupaten Bandung (Desa Margaasih dan Desa Rahayu, Kecamatan Margaasih), Kota Bogor (Tegal Bundil, Kecamatan Bogor Utara), Kota Tasikmalaya (Nagarasari, Kecamatan Cipedes), Kota Sukabumi (Karamat dan Sriwedari, Kecamatan Gunung Puyuh), dan Kabupaten Subang (Desa Kasomalang Kulon, Kecamatan Kasomalang).

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jabar Dedi Supendi menjelaskan PSBM ini akan berlangsung selama 14 hari. Fokus penanganan oleh berbagai divisi yang ada di Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar.

“Selama 14 hari ini setelah kita swab, lalu Divisi Sterilisasi juga masuk mensterilkan lokasi setiap hari. Setelah itu Divisi Fasyankes juga melakukan isolasi. Kemudian Divisi Fasyankes juga melakukan pemberian vitamin, pengukuran suhu tubuh kepada yang rentan,” jelas Dedi.

BACA JUGA: 62 Kasus Positif Covid-19 di Kota Sukabumi, 3 Diantaranya Bukan Kluster Institusi Negara

“Nah, nanti di hari ke-15 dites swab kembali. 14 hari itu berlaku lokal. Semua divisi nyerbu fokus ke desa/kelurahan tersebut. Ada logistik, fasyankes untuk pemberian vitamin, steriliasi, itu semua ada,” kata Dedi.

PSBB berbasis desa/kelurahan mencakup pelacakan (OTG, ODP, PDP, dan Pasien Positif), pembatasan aktivitas, uji usap (swab test), pelayanan kesehatan, serta pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Waktunyanya dibagi dua periode. Tanggal 1-16 Juni 2020 di 13 lokasi 13 kabupaten/kota, 8-23 Juni 2020 di 53 lokasi 13 kab/kota se Jawa Barat.

Terkait program PSBM di dua kelurahan Karamat dan Swiwedari, Juru Bicara Media Center Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kota Sukabumi Wahyu Handriana mengatakan, rekomendasi tersebut tidak akan diambil oleh Pemkot Sukabumi. "Kota Sukabumi mendapat rekomendasi dua kelurahan, Sriwedari dan Karamat. Tapi karena melihat kasusnya melandai, hari ini Sriwedari sudah tidak ada kasus, maka kita tidak melakukan karantina mikro," kata Wahyu kepada sukabumiupdate.com, Selasa (9/6/2020).

BACA JUGA: Berada di Kluster Corona, 120 Warga Gunungpuyuh Sukabumi di Rapid Test

Wahyu menjelaskan, kasus pertama Covid-19 di Kota Sukabumi memang berasal dari Kelurahan Karamat, tepatnya di kluster institusi negara. Wahyu menyebut, sejak saat itu pihaknya terus memantau dan melakukan pengendalian serta intervensi bersama institusi negara tersebut dan Rumah Sakit Bhayangkara Setukpa.

"Memang kasus awal-awal terus meningkat. Setelah kita lakukan pengendalian dan intervensi bersama, maka kasusnya sekarang menurun. Bulan April meningkat, Mei sudah mulai menurun karena memang dilakukan pengendalian. Sekarang sisanya tinggal 3 kasus. Puncak tertingginya saat itu pokonya hampir 80 persen di Kota Sukabumi itu, 40 kasus, ada di sana," jelas Wahyu.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi19 Januari 2025, 13:20 WIB

Dampak Gempa Darat M4,3 di Sukabumi Bertambah, P2BK: Rumah Rusak Warga Cibadak Mengungsi

"Bagian yang mengalami kerusakan adalah atap dan tembok di bagian depan serta tengah rumah," kata Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Cibadak, Daming Supriatna, pada Minggu (19/1/2025).
Rumah di Kampung Bangkuong RT 1/5, Desa Ciheulang Tonggoh, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, rusak diguncang gempabumi, Sabtu 18 Januari 2025 dini hari. (Sumber : dok p2bk)
Life19 Januari 2025, 13:00 WIB

Perjuangan Pengibaran Pataka Siliwangi, Sejarah Tugu Peringatan di Ciamis Jawa Barat

Tugu setinggi sekitar 9 meter itu bertuliskan Tugu Peringatan EX KMD II Siliwangi tahun 1948 dan 1949.
Perjuangan Pengibaran Pataka Siliwangi, Sejarah Tugu Peringatan di Ciamis Jawa Barat. Foto: IG/@history_galuh/@rubah_cisadap
Nasional19 Januari 2025, 12:32 WIB

Perketat Prosedur Kesehatan Makan Bergizi Gratis! Pelajar SD di Sukoharjo Keracunan

Hal ini diungkap Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo, pasca kasus keracunan yang menimpa puluhan pelajar SDN Dukuh 03 di Sukoharjo Jawa Tengah pada Kamis, 16 Januari 2025.
Ilustrasi. MBG dengan susu. (su/turangga anom)
Bola19 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi Persik Kediri vs PSS Sleman di BRI Liga 1: H2H dan Susunan Pemain

Laga Persik Kediri vs PSS Sleman akan berlangsung di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Minggu, 19 Januari 2025 mulai pukul 15.30 WIB.
Prediksi Persik Kediri Vs PSS Sleman di BRI Liga 1: H2H dan Susunan Pemain. Foto: Vidio
Sukabumi19 Januari 2025, 11:31 WIB

Bikin Parno: Simpang Cikondang Kota Sukabumi Jadi Arena Perang Geng Gong, Sempat Ada Suara Ledakan!

Dua kelompok yang berperang dengan berbagai senjata tajam ini saling berhadapan, saling sabet dan kejar. Belum diketahui apakah ada yang terluka dari perang antar geng tersebut.
Perang sajam antar geng di simpang cikodang kota sukabumi, Minggu subuh (Sumber: dok warga)
Sehat19 Januari 2025, 11:00 WIB

MCU Calon ASN: Ini 7 Tips Sebelum Tes Medical Check Up CPNS/PPPK

MCU Calon ASN: Pastikan tidur cukup sekitar 7-8 jam setiap malam sebelum Tes Medical Check Up.
Ilustrasi. X Ray. MCU Calon ASN: Ini Tips Sebelum Tes Medical Check Up CPNS/PPPK (Sumber : Pexels/MaxMishin)
Inspirasi19 Januari 2025, 10:53 WIB

Sekolah Perempuan, DP3A Sukabumi: Pemberdayaan untuk Keluarga Berkualitas

Tahun 2024 ini, Pemerintah Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau DP3A meraih penghargaan dari Gubernur Jawa Barat untuk program sekolah perempuan.
Salah satu kegiatan perempuan desa Cicareuh Cikidang, peraih penghargaan P2WKSS dan sekolah perempuan jabar 2024 (Sumber: dok DP3A)
Bola19 Januari 2025, 10:00 WIB

Jadwal Pertandingan Bola Minggu 19 Januari 2025: BRI Liga 1 hingga Premier League

Mulai dari laga-laga Premier League, Serie A, La Liga, hingga BRI Liga 1, berikut rangkuman Jadwal Pertandingan Bola Minggu 19 Januari 2025.
Jadwal Pertandingan Bola Minggu 19 Januari 2025: BRI Liga 1 hingga Premier League. Foto: Streaming Aplikasi Vidio
Mobil19 Januari 2025, 09:12 WIB

Travel Gelap Menjamur, Operasi Penertiban Angkutan Liar di Sukabumi

mendorong masyarakat yang ingin menggunakan kendaraan pribadi sebagai sarana usaha agar melengkapinya dengan badan hukum, seperti koperasi atau bentuk legalitas lainnya
Operasi penertiban angkutan liar, travel atau taksi gelap di Kabupaten Sukabumi (Sumber: su/ibnu)
Sehat19 Januari 2025, 09:00 WIB

Cara Efektif Mengatasi Alergi, dr. Zaidul Akbar Ungkap dengan Membersihkan Usus

dr. Zaidul Akbar memberikan cara untuk mengatasi alergi dengan membersihkan usus.
dr. Zaidul Akbar memberikan cara untuk mengatasi alergi dengan membersihkan usus. (Sumber : Youtube/@dr.Zaidul Akbar Official)