SUKABUMIUPDATE.com – Dinas Pekerjaan Umum(DPU) Kabupaten Sukabumi langsung melakukan perbaikan darurat di Jembatan Cibuni yang jebol akibat dimakan usia. Sejumlah besi penyangga lantai jembatan yang dibangun tahun 1975 ini patah, sehingga lantai dari kayu batang kelapa yang dipasang jatuh ke Sungai Cibuni.
Jebatan yang menghubungkan Kampung Cipanas, Desa Cidadap, Kabupaten Sukabumi, dengan Kampung Cibungur Desa Sinarbakti, Kecamatan Cijati, Kabupaten Cianjur, Rabu malam kemarin ambrol. Jembatan yang tadinya masih bisa dilalui kendaraan roda empat ukuran kecil ini akhirnya ditutup, dan hanya bisa dilintasi roda dua.
Jembatan dengan panjang 72 meter, lebar empat meter ini memang sudah lama lapuk. Warga bahkan memasang portal untuk membatasi ukuran kendaraan yang melintas.
"Memang benar kondisi Jembatan Cibuni, mengalami ambruk lantai jembatannya (bolong), karena besi penyangga dari sambungannya patah," ujar Relawan BPBD Kecamatan Cidadap, Husni Mubarak, kepada Sukabumiupdate.com, Rabu (22/1/2020).
BACA JUGA: Besi Penyangga Patah, Lantai Jembatan Cibuni Cidadap Sukabumi Bolong
Kejadian sekitar pukul 10.00 WIB, besi penyangga di ujung jembatan dengan panjang sekitar lima meter, lebar 2 meter jatuh ke sungai karena sudah tak kuat menahan beban. Pemerintah daerahpun tercatat sudah dua kali melakukan perbaikan kecil untuk memastikan jembatan dengan desain khas ini tetap bisa dilalui warga.
Kepala UPTD Pekerjaan Umum Wilayah VII Sagaranten, Sudarno menjelaskan jembatan cibuni sudah masuk rencana pembangunan infratruktur Kabupaten Sukabumi tahun 2020. Pemda akan membangun jembatan baru disebelah jembatan lama.
BACA JUGA: 42 Tahun Tidak Pernah Diperbaiki, Begini Kondisi Jembatan Cibuni Cidadap Kabupaten Sukabumi
“Insya Allah tahun ini ada pembangunan jembatan Cibuni baru, bergeser ke sebelah kiri lokasi baru , jembatan yang ada tidak dibongkar tapi tidak fungsional,” jelasnya.
Untuk sementara waktu, DPU melakukan perbaikan lantai jembatan yang jebol sehingga tidak terbuka. "Gelagar besi WF 600 sudah keropos dimakan usia. Kita perbaiki lantainya tapi belum bisa difungsikan optimal khususnya untuk kendaraan roda empat,” pungkasnya.