SUKABUMIUPDATE.com – Sejumlah guru honorer, Sabtu jelang petang (12/10/2019) mendatangi kantor redaksi sukabumiupdate.com, di Jalan Kenari nomor 20 Cikole Kota Sukabumi. Mereka ingin menyampaikan aspirasi terkait nasib mereka yang belum terakomodir kebijakan pengangkatan P3K (Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja) tahun 2018 silam.
Rencana pemerintah untuk kembali membuka rekruitmen CPNS di tahun 2019/2020 baik umum maupun P3K kembali memberi angin segar kepada tenaga honorer di Kabupaten Sukabumi. “Kami ingin kepastian apakah rekruitmen tahun ini pemerintah bisa mengakomodir kami untuk mendapatkan kesempatan menjadi P3K,” jelas Isye Lusiana guru honorer di SDN Bojong Sawah Kecamatan Kebon Pedes Kabupaten Sukabumi.
BACA JUGA: Tenaga Honorer Kabupaten Sukabumi Tagih Janji Pemda, Ini Delapan Tuntutannya
Menurut dia, kebijakan pemerintah untuk kembali melakukan tes terbuka kepada guru honorer untuk P3K sedikit tidak adil diterapkan di Kabupaten Sukabumi. Ini karena pada tes P3K 2018 silam, lebih dari 500 peserta lolos passing grade namun hanya 60 yang diterima karena kuota.
“Saya pribadi inginnya, tidak perlu ada tes terbuka lagi cukup hasil seleksi tahun 2018 silam yang tidak kebagian menjadi P3K karena kuota terbatas,” sambung perempuan yang sudah 15 tahun mengabdi sebagai guru honor.
Guru honor yang hari ini mendatangi kantor sukabumiupdate.com, ternyata ingin bertemua dengan Kris Dwi Purnomo, Korlap FPHI (Front Pembela Honorer Indonesia) Korda Sukabumi yang diundang menjadi nara sumber dialog interakif tamu Mang Koko.
BACA JUGA: DPRD Kabupaten Sukabumi Bentuk Pansus Kaji Status Guru Honorer
“Dari komunikasi kita dengan BKPSDM kemarin memang belum ada format berapa kebutuhan CPNS dan P3K di Kabupaten Sukabumi. Aspirasi kita tetap P3K dari tenaga honorer harus mendapatkan kuota yang besar di Kabupaten Sukabumi,” jelas Kris.
Fakta bawah selama ini khususnya di dunia pendidikan Kabupaten Sukabumi disokong oleh tenaga honorer harus menjadi perjuangan bersama. “Jangan tutup mata jika selama ini anak didik di Sukabumi diasuh oleh guru honorer. Data kami menyebut ada sekitar 6000 guru honorer yang sudah mengabdi di sekolah negeri di Sukabumi, yang masih berharap pengabdian mereka diakui oleh negara, melalui P3K,” pungkasnya.