SUKABUMIUPDATE.com - Anggota komisi 1 DPRD Kabupaten Sukabumi dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Anwar Sadad menampung sejumlah aspirasi masyarakat dalam reses ke 2, di Kampung Cimulek Desa Waluran, Kecamatan Waluran.
BACA JUGA: Reses di Desa Kertamukti, Ini Temuan Usep Wawan Anggota Komisi 1 DPRD Sukabumi
Salah satu yang menjadi sorotannya, yaitu adanya hutan Pasirpiring di Desa Waluran yang sudah mulai gundul, padahal hutan itu merupakan lahan serapan air. Hutan Pasirpiring sendiri masuk wilayah Perhutani Hanjuang Barat, salah satu sumber air Sungai Ciletuh.
"Ada aspirasi dari beberapa warga, salah satunya mengenai kondisi hutan Pasirpiring, yang merupakan sumber air bagi warga Pajampangan," ucap Anwar kepada sukabumiupdate.com, Kamis (10/10/2019).
Menurut Anwar, hutan terbagi menjadi beberapa bagian, ada hutan produksi, konservasi, dan hutan lindung. Kaitan dengan Hutan Pasirpiring itu mencangkup luasannya ada kewenangan dari pemerintah kabupaten, pemprov dan pusat.
"Hari ini pun kami dapat informasi bahwa dalam waktu dekat ini akan ada kunjungan Menko Maritim untuk mengevaluasi fungsi hutan Pasirpiring. Bahkan beberapa lokasi penyangga sumber air akan dijadikan hutan konservasi," paparnya.
BACA JUGA: Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Mulai Reses
Aspirasi dan masukan dari masyarakat tersebut, tambah Anwar akan menjadi bahan masukan kepada pimpinan, baik untuk konservasi maupun pembuatan perundang undangan.
"Untuk Perda saat ini memang diatur sama UU No 11 tahun 2012, namun mekanismenya UU tersebut sedang ada perubahan di DPR RI. Jadi nanti akan kami bahas dengan fraksi lain dan dinas terkait, mengenai hutan Pasirpiring," jelasnya.
Di sisi lain, Anwar menegaskan akan berhati-hati dengan masalah tersebut, pasalnya menyangkut kehidupan warga, yang selama ini mata pencahariannya berkebun di lahan hutan Pasirpiring. "Perda kalau sudah dibuat dan diberlakukan otomatis harus dijalankan," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua BPD Mekarmukti, Asep Dedih menambahkan pihaknya tadi mengusulkan untuk sebuah inovasi penanganan hutan Pasirpiring, yang dirasakan saat ini perlu ada tindakan yang nyata.
"Kami bersama kepala desa, tokoh masyarakat, pemuda meminta fasilitas pengadaan bibit untuk mengadakan penghijauan," pungkasnya.