SUKABUMIUPDATE.com - Memasuki musim kemarau, tanam panen kedua tahun 2019 atau yang lebih dikenal Porekat di beberapa kecamatan wilayah VI Jampankulon, Kabupaten Sukabumi terkendala pasokan air, Rabu (12/6/2019).
BACA JUGA: Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Beri Bocoran Program di 2019
Seperti yang terjadi di Desa Ciwaru dan Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas, puluhan hektar tanaman padi terancam kekeringan.
Kepala UPTD Dinas Pertanian wilayah VI Jampankulon, Yaya Kuswaya membenarkan adanya tanaman padi yang terancam kekeringan.
"Kami sudah turun ke lokasi, sekitar 99 hakter tanaman padi usia 45 hari kekurangan pasokan air," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Rabu (12/6/2019).
Jumlah tersebut kata Yaya, terbagi di blok Tegal Sumur, Desa Ciwaru dan wilayah Gapoktan Babakan Tani Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas. Adapun lahan pesawahan yang lainnya tidak ditanam padi, melainkan buah semangka.
"Sebagian petani memanfaatkan kondisi cuaca masuki musim kemarau ini dengan menanam semangka dan sumber airnya membuat sumur," paparnya.
Untuk mengantisipasi kekeringan, tambah Yaya, pihaknya telah memberikan bantuan pinjaman mesin sedot satu unit ke para petani yang ada di Desa Ciwaru, sementara untuk petani di Desa Mekarsakti belum diturunkan bantuan karena kendala sumber airnya.
BACA JUGA: Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Serahkan Bantuan 30 Unit Traktor Tangan untuk Poktan
"Sementara ini baru satu unit mesin diesel ukuran 4 inchi, kalau memang masih diperlukan kami bisa memberikan lagi. Cuma perlu pertimbangannya apakah efektif, jangan sampai diberi bantuan pinjaman tidak dipakai, mudah-mudahan juga bisa tertolong dengan adanya turun hujan," jelasnya.
Kendati demikian sebagian kecamatan sudah ada yang mulai panen, terlepas dari hasil panennya memuaskan atau tidak. "Biasanya untuk tanam kedua pasti tidak sebaik masa tanam pertama," pungkasnya.