SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Leni Liawati menyayangkan kasus pembuangan bayi masih terjadi dan kembali terulang. Apalagi, setelah Leni mengetahui bahwa bayi tersebut adalah korban aborsi. Ia menilai, setiap orang tua perlu mengawasi anak-anaknya agar tidak terjerumus pergaulan bebas.
BACA JUGA: P2TP2A Kabupaten Sukabumi Minta Polisi Tangkap Pelaku Pembuang Janin Bayi
Leni menyebutkan, semuanya bermula dari keluarga. Di fase remaja, orang tua harus bisa memposisikan dirinya sebagai seorang sahabat bagi anak-anaknya. Sehingga, setiap permasalahan yang dimiliki anak bisa segera diketahui. Meski demikian, Leni mengakui hal tersebut memerlukan kesabaran dan kejelian orang tua.
”Anak kalau sudah remaja biasanya lebih senang berinteraksi dengan temannya. Disinilah peran orang tua bisa memberikan pemahaman kepada anaknya tentang etika berinteraksi dengan teman,” kata Leni kepada sukabumiupdate.com, Rabu (9/4/2019).
"Para orang tua supaya menjaga anak anaknya dan aktif melakukan komunikasi. Soal kasus pembuangan bayi tersebut, kalau memang itu bayi yang ditemukan hasil aborsi, ini sangat tidak manusiawi,” ujarnya.
BACA JUGA: Puskesmas Bantargadung: Mayat Bayi di Sungai Ciseupan Sukabumi Korban Aborsi
Ia meminta kepada pihak kepolisian untuk segera mengungkap kasus tersebut. Pelaku ditangkap dan dilakukan proses hukum sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Kalaupun pelaku terbukti dengan sengaja membuang bayi yang masih janin ini, maka pelaku bisa dijerat dengan pasal 181 KUHP dengan ancaman sembilan bulan penjara. Mudah-mudahan pihak kepolisian segara dapat mengungkap siapa pelakunya,” tandas Leni.
BACA JUGA: Mancing di Sungai Ciseupan Sukabumi, Anak-anak Temukan Mayat Bayi
Diberitakan sebelumnya, sesosok mayat bayi ditemukan terbungkus plastik dan kain di bantaran Sungai Ciseupan, Kampung Linggamanik, Desa Bantargadung, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, Selasa (9/4/2019) siang. Mayat bayi malang tersebut pertama kali ditemukan anak-anak yang hendak memancing.