SUKABUMIUPDATE.com - Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menyampaikan motivasi kepada puluhan remaja yang sedang mengikuti kemah pemuda lintas agama di Bumi Mandiri Centre (BMC), Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. Kegiatan tersebut digagas oleh Kantor Kesbangpol Kota SUkabumi.
Fahmi mengatakan, terdapat sejumlah kegiatan yang akan diikuti para remaja peserta kemah. Ia berharap bisa mewujudkan generasi muda, menjadi duta persahabatan, duta keshalehan yang toleran dan bisa menghargai perbedaan.
"Sejalan dengan visi kami yaitu terwujudnya Kota Sukabumi yang religius, nyaman dan sejahtera. Dengan misi mewujudkan masyarakat yang berahlakulkarimah, sehat, cerdas, kreatif dan berbudaya serta memilki kesetiakawanan sosial," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Selasa (25/9/2018) sore.
BACA JUGA: Pengamat: Kawal Program Strategis Wali Kota dan Wakil Walikota Sukabumi
Interaksi sosial serta komunikasi yang dijalin oleh para remaja itu, kata Fahmi, diharapkan juga menjadi sebuah solusi untuk mewujudkan kerukunan antar umat beragama di Kota Sukabumi.
"Saya berharap para peserta kemah pemuda nantinya bisa jadi agen kerukunan baik di lingkungan keluarga, sekolah, kampus dan di lingkungan masyarakat. Kita harus belajar dari pelangi, meski berbeda warna ketika berdampingan dia akan menjadi indah," pungkasnya.
Kepala Kantor Kesbangpol Kota Sukabumi, Agus Wawan Gunawan, mengatakan bahwa kegiatan ini untuk yang keempat kalinya. Para peserta berasal dari kalangan pelajar, mahasiswa dan karang taruna yang berjumlah 40 orang.
BACA JUGA: Damri Beroperasi, Wali Kota Sukabumi Harapkan Transportasi Publik Lebih Digemari
"Kegiatan ini diselenggarakan selama dua hari dengan peserta pemuda berbagai agama yang ada di Kota Sukabumi," paparnya.
Didalamnya mereka (Peserta-red) diberikan materi tentang bagaimana menjaga dan membentuk kerukunan, capacity building dan caracter building.
"Kami berkomitmen untuk terus menyebarkan virus kerukunan kepada generasi milenial untuk kota sukabumi yang tetap repeh rapih. Kita harus belajar kepada sejarah pada zaman kerajaan, dulu kerajaan majapahit bisa hancur karena tidak haronis tidak rukun yang di awali dari internal," tandasnya.