Pengamat: Kawal Program Strategis Wali Kota dan Wakil Walikota Sukabumi

Senin 24 September 2018, 15:17 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi dan Andri Hamami mulai bekerja pasca dilantik Gubernur Jawa Barat, Kamis (20/9/2018) lalu di Bandung. Pengamat kebijakan publik, Asep Deni turut angkat bicara ikhwal visi, misi dan program kerja yang dimiliki pasangan kepala daerah tersebut.

Ia menilai, di tahap awal kinerja pemerintahan yang maksimal, baik Wali Kota maupun Wakil Wali Kota perlu melakukan konsolidasi internal untuk menyampaikan semua program yang disampaikan pada saat kampanye, terutama yang berkaitan dengan 55 poin program yang tercantum dalam visi dan misi.

"Ini yang pertama-tama perlu dilakukan. Karena menjalankan program itu kan tidak bisa masing-masing, harus dijalankan secara simultan dan secara sinergis," kata Asep Deni kepada sukabumiupdate.com, Senin (24/9/2018).

BACA JUGA: Damri Beroperasi, Wali Kota Sukabumi Harapkan Transportasi Publik Lebih Digemari

Selanjutnya, masih kata Asep Deni, sesudah konsolidasi internal, kepala daerah harus bisa mensosialisasikan program yang dimiliki kepada berbagai elemen masyarakat.

Biasanya, kata dia, yang terlebih dahulu disampaikan ke publik adalah program yang berkaitan dengan program akselerasi atau program 100 hari kerja. Dinas dan intansi pemerintahan sifatnya sudah wajib mengetahui program-program kepala daerah. Tak terkecuali DPRD.

"Walaupun secara hukum tidak ada pijakannya untuk program 100 hari itu, lebih kepada sebuah kebiasaan. Harus disampaikan kepada publik melalui berbagai media, apa-apa saya yang akan dikerjakan, sedang dikerjakan dan akan dikerjakan. Masyarakat harus tahu mau apa 100 hari kedepan," lanjutnya.

Poin berikutnya, Asep Deni menyebutkan, kepala daerah perlu memiliki program prioritas, program strategis atau common program dari pemerintahan sebelumnya yang memang harus segera diselesaikan. Mengacu pada konsep sustainable government, yakni pemerintahan yang berkelanjutan, dimana pemerintahan yang lalu dilanjutkan oleh pemerintahan berikutnya.

"Misalkan, kalau melihat visi dan misinya itu, yang berkaitan dengan infrastruktur. Kan banyak jenisnya. Ada infrastruktur jalan, infrastruktur pasar, infrastruktur pusat perdagangan dan masih banyak lagi. Lalu ada penataan trotoar dan jalan yang sekarang digunakan oleh Pedagang Kaki Lima (PKL). Kemudian penataan badan jalan yang sekarang digunakan parkir mobil, motor dan sebagainya. Itu juga sangat luar biasa," ungkapnya.

"Ada beberapa ruas jalan yang sekarang sangat padat sekali pedagang kaki lima. Misalkan Jalan A Yani, Jalan Harun Kabir, Jalan Stasiun Timur dan Jalan Stasiun Barat.

BACA JUGA: Penyampaian Visi Misi Wali Kota Sukabumi, Separuh Anggota DPRD Tak Hadir

Itu kan harus nampak. Tapi orang kadang tidak mengkritisi juga. Padahal ada Jalan Tipar Gede Ramayana yang makin semrawut. Kalau saya yakin ini akan menjadi program strategis yang harus segera ditangani. Karena ini menyangkut citra dari pemimpin baru. Saya yakin, tim sudah punya formulanya," bebernya.

Khusus penataan parkir, Asep Deni menilai, perlu ada penanganan serius, mengingat ruas jalan di Kota Sukabumi yang tidak terlalu besar, dan parkir cukup menyita badan jalan. Sementara di kabupaten/kota lain yang sudah maju, Asep Deni mendapati tak ada lagi kendaraan yang diparkir di badan jalan. Ia menilai perlu ada langkah-langkah progresif untuk menangani hal tersebut.

"Berikutnya tentang pusat pertumbuhan perekonomian yang tersebar di tujuh kecamatan se-Kota Sukabumi. Sebenarnya tidak harus terlalu banyak, tapi paling tidak kelihatan ada beberapa program strategis yang dijalankan," sambung Asep Deni.

BACA JUGA: Disambut Ratusan Pelajar Achmad Fahmi-Andri Hamami Resmi Pimpin Kota Sukabumi

Terakhir, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk sama-sama mengawal program pembangunan pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi yang baru.

Ia menilai, kata kunci program pembangunan berjalan dengan baik adalah dengan adanya pengawalan. Pengawalan paling awal bisa dilakukan oleh partai politik pengusung dan pendukung pasangan tersebut. Selanjutnya, pengawalan bisa dilakukan oleh DPRD yang perlu lebih kritis dalam melihat setiap progres pembangunan.

"Pengawalan juga penting dilakukan oleh masyarakat. Masyarakat yang mana? Yaitu masyarakat yang peduli terhadap pembangunan di Kota Sukabumi, bisa akademisi, pelaku usaha, atau para tokoh. Nah, yang terakhir ini yang paling penting. Apapun yang dilakukan apabila tidak sampai kepada masyarakat melalui media massa, tidak akan banyak diketahui. Media massa mampu menyebarluaskan informasi," tutup Asep Deni.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sehat25 April 2024, 13:00 WIB

Bebas Asam Urat dengan 10 Cara Alami: Mencegahnya Tanpa Obat-obatan

Ada beberapa cara alami untuk mencegah dan mengelola asam urat yang bisa Anda lakukan.
Ilustrasi - Ada beberapa cara alami untuk mencegah dan mengelola asam urat yang bisa Anda lakukan. (Sumber : Freepik.com)
Bola25 April 2024, 12:15 WIB

Prediksi dan Link Live Streaming Dewa United vs Madura United di Liga 1 Pekan ke-33

Dewa United vs Madura United akan saling bentrok sore ini di Liga 1 2023/2024 pekan ke-33.
Dewa United vs Madura United akan saling bentrok sore ini di Liga 1 2023/2024 pekan ke-33. (Sumber : X/@dewaunitedfc_/@MaduraUnitedFC).
Kecantikan25 April 2024, 12:00 WIB

Tetap Lembab, 10 Tips Memiliki Kulit Glowing Meski Cuaca Panas

Jangan lupa untuk tetap konsisten dalam merawat kulit dan memberikan perhatian ekstra saat cuaca panas atau musim panas agar kulit tetap glowing.
Tetap Lembab, Ini Tips Memiliki Kulit Glowing Meski Cuaca Panas (Sumber : pexels.com/AndreaPiacquadio)
Life25 April 2024, 11:30 WIB

10 Kebiasaan Orang Baik yang Membuatnya Disenangi Semua Kalangan

Orang yang baik biasanya terbuka untuk mendengarkan dan memahami perspektif orang lain.
Ilustrasi. Orang yang baik biasanya terbuka untuk mendengarkan dan memahami perspektif orang lain. (Sumber : Pexels/KetutSubiyanto)
Sukabumi25 April 2024, 11:25 WIB

Jemaah Haji Kota Sukabumi Tahun 2024 Ada 336 Orang, Lebih Banyak Perempuan

Kemenag berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Sukabumi terkait keberangkatan.
(Foto Ilustrasi) Tahun 2024 Kota Sukabumi mendapat penambahan kuota 80 orang sehingga jumlah calon jemaah haji yang akan diberangkatkan adalah 336 orang. | Foto: Pixabay
Motor25 April 2024, 11:00 WIB

8 Dampak yang Terjadi Apabila Motor Jarang Dipanaskan, Yuk Kenali!

Jarang memanaskan motor dapat menimbulkan beberapa dampak negatif.
Jarang memanaskan motor  dapat menimbulkan beberapa dampak negatif. | (Sumber : Freepik.com/@ pressfoto)
Sukabumi25 April 2024, 10:55 WIB

Sempat DPO, Bos Investasi Bodong Senilai Rp 5 Miliar di Sukabumi Serahkan Diri

H selaku direktur dan pemilik CV AAP merupakan oknum wartawan.
H (43 tahun) saat diperiksa di Mapolres Sukabumi Kota, Rabu, 24 April 2024. | Foto: Humas Polres Sukabumi Kota
Sehat25 April 2024, 10:30 WIB

Menyembuhkan Asam Urat Secara Alami dengan 8 Gaya Hidup Sehat

Penting untuk diingat bahwa sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum memulai atau mengubah regimen pengobatan asam urat, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain.
Ilustrasi. Untuk Menyembuhkan Asam Urat Secara Alami Yuk Terapkan Cara Pola Hidup Sehat. | Foto: Freepik/@freepik
Life25 April 2024, 10:00 WIB

Bersyukur, 10 Kebiasaan Kecil yang Membuat Kamu Bisa Hidup Lebih Bahagia

Dengan mempraktikkan kebiasaan-kebiasaan kecil ini, kamu dapat meningkatkan kebahagiaan dan menjalani hidup yang lebih memuaskan.
Ilustrasi - Dengan mempraktikkan kebiasaan-kebiasaan kecil ini, Anda dapat meningkatkan kebahagiaan dan menjalani hidup yang lebih memuaskan. (Sumber : Freepik.com/jcomp)
Sukabumi25 April 2024, 09:43 WIB

28 Tahun Otda: Kota Sukabumi Komitmen Soal Ekonomi Hijau dan Lingkungan Sehat

Otonomi daerah adalah upaya desentralisasi kekuasaan kepada pemerintah daerah.
Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada memimpin apel memperingati Hari Otda ke-28 di halaman Setda Kota Sukabumi, Kamis (25/4/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi