SUKABUMIUPDATE.com - Aksi mogok mengajar yang dilakukan para Guru honorer di Kabupaten Sukabumi mendapat sorotan dari Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi.
Dirinya menyayangkan aksi tersebut lantaran akan berdampak pada proses kegiatan belajar mengajar.
"Harusnya pemerintah bisa segera merespon, karena ini akan berakibat fatal terhadap anak didik kita yang sangat membutuhkan ilmu," ujar Anis kepada sukabumiupdate.com, Kamis (20/9/2018).
Menurutnya apabila aksi mogok mengajar ini terus berlanjut maka dampaknya akan sangat besar, tentunya selain mengganggu aktivitas para anak didik dalam menimba ilmu juga akan berpengaruh terhadap mental anak didik.
"Bagaimana jadinya kalau para pengajar sudah tidak mau mengajar, khawatir akan terjadi sesuai dengan qoul para ulama laula al'ilma lakaana annaasu kalbahaaim, kalau tidak dengan ilmu yakin manusia akan seperti binatang," jelasnya.
Oleh karena itu, dirinya berharap, pemerintah segera mengambil langkah-langkah terbaik agar para guru honorer yang melakukan aksi mogok mengajar tidak terjadi.
BACA JUGA: Soal Tuntutan Guru Honorer, Begini Tanggapan Kadisdik Kabupaten Sukabumi
"Semoga pemerintah bisa segera merespon apa yang di inginkan oleh guru honorer," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya ribuan guru honorer dari 34 kecamatan se-Kabupaten Sukabumi hadir dalam silaturahmi akbar sekaligus sebagai aksi kekewaan terhadap pemerintah di Gelanggang Cisaat Kabupaten Sukabumi pada Rabu 19 September 2018, para honorer berencana memperpanjang aksi mogok mengajar yang sebelumnya direncanakan hanya selama satu minggu.