Puluhan IKM Sukabumi Dilatih dan Diberi Bantuan Alat Produksi Organik

Kamis 23 Agustus 2018, 12:37 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan pelaku Indutri Kecil Menengah (IKM) Kabupaten Sukabumi mendapatkan bantuan alat produksi pupuk organik sekaligus pendampingan selama tiga bulan oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.

Direktur IKM Kimia Sandang Aneka dan Kerajinan, E Ratna Utarianingrum mengatakan, ini merupakan kegiatan lanjutan tahun lalu yakni pelatihan IKM Pupuk organik.

"Tahun ini kami memberikan pendampingan sekaligus fasilitasi peralatan untuk meningkatkan produktivitas mereka," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Kamis (23/8/2018) di salah satu hotel Jalan Selabintan Kota Sukabumi.

Menurutnya potensi di Sukabumi adalah pertanian dan pariwisata, oleh karena itu pertanian ini pasti membutuhkan pupuk sehingga perlu adanya pembinaan terhadap IKM agar bisa memproduksi dan mensuplainya.

"Pembinaan IKM juga untuk meningkatkan penyerapannya ke Industri pertanian," paparnya.

Kualitas pupuk sendiri, kata Ratna, disesuaikan dengan kebutuhan tanamannya dan tentunya harus memenuhi unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman seperti pospor, kalium dan nitrogen.

"Ada dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai intruktur sehingga secara ilmiyah tentu bisa dipertanggungjawabkan kualitas pupuknya," akunya.

Pendampingan ini dilaksanakan selama tiga bulan dengan tiga kali pendampingan, outputnya diharapkan mendapatkan hasil pupuk yang lebih bagus.

"Pelaku IKM-nya secara kapasitas juga lebih bagus, baik secara kualitasitas juga secara kuantitas lebih bagus. Kalau bantuan alatnya sebanyak enam unit," pungkasnya.

BACA JUGA: Wabup Klaim Angka Kemiskinan di Kabupaten Sukabumi Menurun Drastis

Dikesempatan yang sama, Kepala Dinas Perindustrian Energi Sumber daya Mineral (PESDM) Kabupaten Sukabumi, Adi Purnomo menargetkan pelaku IKM ini dapat berhasil dengan optimal.

"Optimal dalam kontek tidak hanya diukur dari barang ini laku terjual, tapi lebih ke barang ini bermanfaat. Sebab kalau nanti terjual berkaitan dengan kemampuan daya beli dan bersaingnya dengan  kompetitor," terangnya.

Paling tidak tanah di Sukabumi yang tadinya tandus, kata Adi, bisa menjadi subur karena pupuk ini lebih banyak untuk memperbaiki mikroba dalam tanah.

"Pesertanya dari empat kecamatan di Kabupaten Sukabumi yang tentu kita lihat punya basis bahan baku, karena kalau alat tidak didekatkan dengan bahan baku nanti orang bilang banyak terkendala dan akhirnya bisa menjadi alasan alat tidak bermanfaat," tandasnya.

BACA JUGA: Dua Atlet Berlaga di Asian Games 2018, Pemkab Sukabumi Siapkan Hadiah Uang Tunai

Sementara itu, instruktur LIPI, Dr Sarjiya Antonius mengatakan, dulu IKM ini pernah diberi pembekalan teori dan prakteknya. Hasilnya bagus lalu dievaluasi oleh Kementerian Perindustrian dan melihat bahwa berpotensi untuk diperbesar, akhirnya dulu hanya satu alat sekarang menjadi enam alat.

"Kami berharap dapat menumbuhkan IKM berbasis pupuk, karena sebenarnya bukan sekedar pupuk tapi suplemen untuk menyehatkan tanah dengan komposisi ini," ujarnya.

Alat ini merupakan teknologi yang sangat tinggi, teknologi mikroba yang diadopsi selama tujuh tahun dari Jerman, bahkan sudah menyebar di seluruh Indonesia.

"Satu alat kapasitasnya 200 litter pertiga minggu dan diaplikasikan untuk 20 Hektar," jelasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi15 Mei 2024, 01:36 WIB

Hasil Autopsi Ibu di Sukabumi yang Dibunuh Anak: Luka Tusuk di Leher Jadi Penyebab Kematian

Terdapat banyak luka tusukan. Berikut hasil autopsi jasad ibu yang dibunuh anak kandung di Kalibunder Sukabumi.
Tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH, dr Nurul Aida Fathya saat diwawancara terkait hasil autopsi jasad ibu yang dibunuh anak kandung di Kalibunder Sukabumi. (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Sukabumi14 Mei 2024, 23:44 WIB

Geram Sampah Menumpuk, Warga di Palabuhanratu Sukabumi Pasang Spanduk Bernada Sindiran

Warga Kampung Pangsor Lio Palabuhanratu Sukabumi pasang spanduk larangan membuang sampah di TPS sementara.
Salah satu spanduk yang dipasang warga Kampung Pangsor Lio Palabuhanratu Sukabumi. (Sumber : SU/Ilyas)
Bola14 Mei 2024, 22:28 WIB

Hasil Leg 1 Championship Series Liga 1: Bali United vs Persib Berakhir Imbang 1-1

Laga sengit Persib Bandung vs Bali United di Leg 1 Championship Series Liga 1 berakhir imbang 1-1.
Striker Persib Bandung David da Silva cetak gol penyeimbang di injury time. (Sumber : PERSIB.co.id)
Sukabumi14 Mei 2024, 21:58 WIB

Rahmat Pembunuh Ibu Kandung di Kalibunder Sukabumi Akan Diperiksa Kejiwaannya

Polisi bakal panggil psikolog untuk memeriksa kondisi kejiwaan Rahmat pelaku pembunuhan terhadap ibu kandungnya sendiri di Kalibunder Sukabumi.
Rahmat (25 tahun), Pelaku pembunuhan ibu kandung di Kalibunder Sukabumi saat akan dimasukan ke sel. | Foto : Ilyas Supendi
Kecantikan14 Mei 2024, 21:00 WIB

9 Rutinitas Malam Hari yang Membuat Wajah Cantik Alami, Yuk Biasakan!

Dengan membiasakan rutinitas malam yang sehat dan merawat kulit wajah secara teratur, Anda dapat membantu menjaga kulit tetap sehat, cantik, dan bercahaya secara alami.
Ilustrasi. Mencuci Muka. Inilah Rutinitas Malam Hari yang Membuat Wajah Cantik Alami (Sumber : Pexels/KarolinaGrabowska)
Sehat14 Mei 2024, 20:30 WIB

Tinggi Purin, 10 Ikan Laut Ini Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Seafood campuran seperti frutti di mare, yang mencakup berbagai jenis seafood seperti lobster, kepiting, dan kerang, juga mengandung tinggi purin dan sebaiknya dikonsumsi dengan penuh perhatian oleh penderita asam urat.
Ilustrasi. Ikan Tenggiri Kuah Pedas. Karena Tinggi Purin, Ikan Laut Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Asam Urat (Sumber Foto : via Cookpad)
Sukabumi14 Mei 2024, 20:15 WIB

Rahmat Bunuh Ibu Kandung di Kalibunder Sukabumi, Lalu Tidur dengan Berlumuran Darah

Rahmat alias Herang (25 tahun) membunuh ibu kandungnya, Inas (43 tahun) warga Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi. Setelah membunuh ibunya, Rahmat langsung tidur di kamarnya dengan kondisi berlumuran darah
Rahmat (25 tahun), Pelaku pembunuhan ibu kandung di Kalibunder Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Life14 Mei 2024, 20:00 WIB

7 Kebiasaan Sepele yang Membuat Kebahagiaanmu Tidak Bermakna, Merasakannya?

Meskipun kebiasaan-kebiasaan ini mungkin tampak sepele, namun ternyata memiliki dampak besar pada kualitas hidup kita dan bisa mengurangi makna dan kebahagiaan dalam hidup kita secara keseluruhan.
Ilustrasi. Menyendiri | Kebiasaan Sepele yang Membuat Kebahagiaanmu Tidak Bermakna (Sumber : Pexels/CottonbroStudio)
Sukabumi14 Mei 2024, 19:57 WIB

Ditusuk Nasabah, Debt Collector di Sukabumi Lapor Polisi Dalam Keadaan Pisau Menancap di Dagu

Berikut kronologi Debt Collector ditusuk nasabah nunggak di Sukabumi. Pelaku masih diburu polisi.
Korban penusukan di Sukabumi saat terbaring di rumah sakit. (Sumber : Istimewa)
Sehat14 Mei 2024, 19:45 WIB

Inilah 32 Makanan yang Harus Dihindari dan Dibatasi Saat Kolesterol Tinggi

Ada 32 makanan yang ternyata harus dihindari oleh penderitak kolesterol agar kadarnya tidak tinggi. Meski kebanyakan adalah makanan yang sering dikonsumsi, tapi harus mulai dikurangi
Inilah 32 makanan yang harus dihindari dan dibatasi oleh penderita kolesterol tinggi. (Sumber : Freepik.com)