SUKABUMIUPDATE.com – Bupati Sukabumi mengikuti pelatihan proyek pemberdayaan desa yang digagas United Nation Development Program (UNDP) dan Kementerian Sains dan TIK (MSIT) Republik Korea.
Program ini untuk mempromosikan pembangunan masyarakat berkelanjutan melalui integrasi ilmu pengetahuan dan teknologi inovatif yang dilaksanakan di Canaan Global Leadership Center in Wonju City, the Republic of Korea. Mulai dari tanggal 22 -28 April 2018 mendatang.
BACA JUGA: Resmikan Taman Ramah Anak, Begini Permintaan Isteri Bupati Sukabumi
"Proyek pemberdayaan desa ini untuk mempromosikan pembangunan masyarakat berkelanjutan melalui Integrasi Ilmu Pengetahuan yang Inovatif dan Teknologi. Pelatihan ini didukung oleh United Nation Development Program (UNDP) dan Kementerian Sains dan TIK (MSIT) Republik Korea yang diselenggarakan oleh Pusat Kepemimpinan Global Canaan di Kota Wonju, Republik Korea," ujar Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, melalui pesan aplikasinya, Kamis (26/04/2018).
Marwan menjelaskan, kegiatan tersebut selain kursus, pelatihan dan diskusi, juga dilaksanakan kunjungan lapangan hasil proyek konsorsium UNDP dan APWINC dari Universitas perempuan Sookmyung Korea dengan memilih fokus proyek pemberdayaan perempuan yang merupakan bagian dari proyek UNDP bersama dengan 4 institusi lainnya di Korea (Canaan Consortium)
"Tindak lanjut dari kegiatan ini akan menghasilkan rencana aksi (action plan) yang akan dilakukan terhadap 4 desa di Kabupaten Sukabumi yaitu di Desa Cikahuripan, Karangpapak, Cikelat dan Wangunsari Kecamatan Cisolok," ungkapnya.
Kegiatan ini, sambungnya, menekankan pada pemberdayaan masyarakat lokal untuk dapat memanfaatkan teknologi informasi yang sedang berkembang saat ini sebagai salah satu metode bisnis memasarkan produk pertanian untuk meningkatkan pendapatan.
BACA JUGA: Bupati Sukabumi: Perlu Dikembangkan Sekolah Ramah Anak
"Pada tanggal 9 Mei 2018 mendatang akan dilaksanakan MOU dengan UNDP , Canaan Institute dan Hanyang Univercity di Sukabumi untuk program Sekolah Sehat, Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Kemudian masalah pertanian akan lebih fokus pada penguatan program Lokal Food," pungkasnya.
Lebih lanjut Marwan menjelaskan, rencana kegiatan tersebut meliputi pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan training (diklat) yang akan dilaksanakan selama 2 hari. Terdiri dari 20-30 orang yang akan dilaksanakan pada bulan Juni tahun 2018 mendatang di Canaan Farmer Institut Cisolok dengan materi training disesuaikan dengan kondisi eksisting masyarakat dengan kebutuhan pendidikan dan pelatihan masyarakat di keempat desa tersebut.