SUKABUMIUPDATE.com - Penemuan mayat pria tertelungkup di area irigasi persawahan gegerkan warga Kampung Cibodas RT 18/03 Desa Cibodas, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, Rabu (26/2/2020). Belakangan diketahui, pria tersebut merupakan santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Assalam Bojonggenteng.
BACA JUGA: Polisi Tunggu Keterangan Saksi Utama Tewasnya Santri di Bojonggenteng Sukabumi
Kapolres Sukabumi AKBP Nuredy Irwansyah Putra melalui Paur Humas Ipda Aah Saepul Rohman mengatakan, pihak kepolisian kini tengah melakukan olah TKP serta memeriksa sejumlah saksi. Polisi juga sudah mengantongi identitas mayat pria tersebut.
"Identitas korban adalah Firmansyah Nur Fajrian (18 tahun) alamat Kampung Pinangranti RT 17/01 Kelurahan Pinangranti, Kecamatan Makasar Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta," ungkap Aah melalui keterangan tertulis yang diterima sukabumiupdate.com, Rabu siang.
BACA JUGA: Santri di Bojonggenteng Sukabumi Ditemukan Tewas di Sawah, Saksi Trauma
Aah menjelaskan, berdasarkan keterangan sejumlah saksi, mayat pertama kali ditemukan oleh Dede (20 tahun) dan Bagas (19 tahun) warga sekitar. Saat itu, kata Aah, Dede dan Bagas mengaku mendengar suara teriakan seperti orang kesakitan dari area persawahan. Dede dan Bagas lalu melapor ke Ketua RT setempat, Aep (50 tahun).
"Ketiga saksi langsung mendatangi lokasi kejadian dan melihat sesosok mayat pria tertelungkup di salurah irigasi persawahan. Setelah itu kembali terdengar suara teriakan dari arah lain. Suara itu dari seorang pria yang terlihat melambaikan tangan meminta bantuan," papar Aah.
BACA JUGA: Ketua RT Dengar Teriakan Minta Tolong Dari Lokasi Tewasnya Santri di Bojonggenteng Sukabumi
"Korban yang masih hidup langsung dievakuasi ke rumah warga, dalam keadaan lemas, menggigil kedinginan dan dipenuhi lumpur. Korban yang masih hidup mengaku bernama Asep. Setelah dievakuasi, tubuh Asep dibersihkan dan dibawa ke Ponpes Assalam," imbuhnya.
Masih kata Aah, jenazah Firmansyah termasuk Asep yang masih hidup langsung dibawa ke RSUD Sekarwangi Cibadak. Asep yang masih trauma belum bisa dimintai keterangan.
"Untuk saat ini korban sudah dibawa ke RSUD Sekarwangi dan sudah ditangani oleh pihak kepolisiian. Tindakan lebih lanjut, akan kita hubungi pihak keluarga korban untuk dilakukan otopsi, serta berkoordinasi dengan Ponpes Assalam untuk mencari keterangan lebih lanjut," pungkas Aah.