Warga Kumpulkan Koin untuk Beli Jalan Perana Sukabumi, Sidang Class Action Kembali Ditunda

Selasa 10 Desember 2019, 09:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan warga Jalan Perana di Kelurahan/Kecamatan Cisarua Kota Sukabumi, menggelar aksi pengumpulan koin di depan kantor Pengadilan Negeri Sukabumi, Selasa (10/12/2019). Aksi tersebut dilakukan sebelum persidangan gugatan penutupan Jalan Perana dilaksanakan.

"Meminta dukungan masyarakat agar kami bisa beli Jalan Perana untuk dipergunakan kembali demi kepentingan rakyat Indonesia. Koinnya akan dikumpulkan berapapun jumlahnya dan akan kami serahkan kepada Kepala Setukpa Lemdikpol Polri. Kami ingin jalan itu dibuka selama-lamanya," ucap Ketua RT 07/02 Kelurahan Cikole, Ujang Rahmat kepada sukabumiupdate.com.

BACA JUGA: Jelang Pelantikan, Jokowi Digugat Warga Perana Sukabumi Soal Jalan Asrama Setukpa Polri

Ujang mengatakan saat ini Jalan Perana dioperasikan tutup buka menggunakan plang oleh Setukpa Lemdikpol Sukabumi. Jalan akses kendaraan mulai ditutup pukul 21.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB.

“Kalau ada masyarakat mengalami insiden ke rumah sakit misalnya, sekarang harus putar ke arah Ciaul Pasir. Padahal kalau langsung lewat Perana itu dekat ke Bunut,” tambah Ujang.

Usai menggelar aksi, warga yang tadinya berniat menghadiri sidang lanjutan class action harus kecewa. Kuasa hukum warga Jalan Perana Andri Yules mengungkapkan sidang class action yang diagendakan hari ini kembali ditunda. 

Pasalnya ada beberapa tergugat dan turut tergugat yang tidak hadir dalam persidangan."Yang tidak hadir itu tergugat 1 Presiden RI, tergugat 5 Walikota. Lalu turut tergugat 2 Menteri Keuangan dan turut tergugat 3 Gubernur Jawa Barat. Tidak ada kabar. Sehingga agendanya ya dipanggil lagi, tadinya kalau lengkap hari ini masuk ke agenda mediasi. Ini panggilan kedua. Karena pihaknya belum lengkap maka perkaranya ditunda sampai 7 Januari," jelas Andri kepada sukabumiupdate.com.

Sementara itu, Kabagremin Setukpa Polri AKBP M Helmi mengatakan pihaknya siap mengikuti proses persidangan. Hemi menyebut yang tidak hadir dalam persidangan bukanlah dari pihak Setukpa atau dari pihak kepolisian. Artinya pihaknya siap mengikuti proses selanjutnya.

Menanggapi complain warga dengan sistem buka tutup yang saat ini diberlakukan oleh Setukpa, Helmi menegaskan bahwa pembatasan adalah hal yang wajar dalam kawasan asrama. "Dulu yang lewat situ masih jarang, sekarang sudah banyak. Di mana-mana saya kira, ada yang masuk ke dalam lingkungan wilayah asrama itu tidak ada sebebas-bebasnya, pasti ada pembatasan, sudah normal seperti itu. Hanya saja malam ditutup mulai jam 9 malam, pagi dibuka lagi. Kalau ada darurat ada yang jaga disitu, bisa dibuka, kuncinya dipegang di situ," ungkap Helmi.

BACA JUGA: Warga Minta DPRD Dorong Wali Kota Sukabumi Ambil Alih Jalan Perana

Menanggapi aksi pengumpulan koin masyarakat, Helmi menjelaskan tanah tersebut merupakan milik negara yang memiliki prosedur. Kata Helmi lahan tersebut adalah aset negara dimana prosesnya harus sampai ke Menteri Keuangan.

"Menghapuskan inventaris milik negara tidak segampang itu, harusnya masyarakat paham. Jadi selama ini sudah diberi akses harusnya menghargai dong, bukan menuntut kita seperti ini. Yang mau kumpul koin saya tidak tahu soal kumpul koin itu," pungkasnya.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Life05 Mei 2024, 18:00 WIB

Amalan dan Doa yang Dianjurkan Sebelum Menunaikan Ibadah Haji, Jemaah Harus Tahu!

Ada beberapa amalan dan doa yang dianjurkan dikerjakan oleh jemaah haji sebelum berangkat ke tanah suci.
Ilustrasi - Ada beberapa amalan dan doa yang dianjurkan dikerjakan oleh jemaah haji sebelum berangkat ke tanah suci. | (Sumber : kemenag.go.id)
Sukabumi05 Mei 2024, 17:55 WIB

Terungkap! Ini Sosok Ibu di Sukabumi yang Tega Buang Bayinya di Semak-semak

Polisi berhasil mengamankan ibu kandung yang tega buang bayinya sendiri di semak-semak kebun warga Gunungguruh Sukabumi. Ternyata mantan TKW
Sosok YS (46 tahun), ibu yang buang bayinya sendiri di semak-semak kebun warga Gunungguruh Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Life05 Mei 2024, 17:30 WIB

6 Kunci Menghindari Perceraian dalam Rumah Tangga, Suami Istri Wajib Tahu Ini!

Menghindari perceraian dalam rumah tangga memang keharusan yang harus dipahami masing-masing pasangan.
Ilustrasi - Menghindari perceraian dalam rumah tangga memang keharusan yang harus dipahami masing-masing pasangan. (Sumber : Pexels/ Timur Weber).
Sukabumi05 Mei 2024, 17:11 WIB

Duel Maut Tewaskan Pelajar SMP di Cikembar Sukabumi, Ini Kata Disdik

Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi menyebut duel maut pelajar SMP di Cikembar Sukabumi ini terjadi di luar pengawasan sekolah.
Korban duel maut antarpelajar SMP di Cikembar Sukabumi dipulasara di RSUD Syamsudin SH. (Sumber : Istimewa)
Musik05 Mei 2024, 17:00 WIB

Lirik Lagu “Bermuara” Rizky Febian Feat Mahalini, Trending di YouTube!

Lagu "Bermuara" memang dibawakan oleh Mahalini dan Rizky Febian. Lagu ini kabarnya dirilis jelang pernikahan mereka pada 3 Mei 2024.
Lagu "Bermuara" memang dibawakan oleh Mahalini dan Rizky Febian.  Lagu ini kabarnya dirilis jelang pernikahan mereka pada 3 Mei 2024. (Sumber : YouTube/@Rizky Febian).
Sukabumi05 Mei 2024, 16:29 WIB

Termasuk Alumni, 8 Orang Ditangkap Terkait Duel Maut Pelajar SMP di Cikembar Sukabumi

Polisi sebut duel maut pelajar SMP di Cikembar Sukabumi ini bermula dari janjian di Instagram dan ada peran alumni yang terlibat.
Ilustrasi. Polisi tangkap 8 orang pelaku duel maut yang tewaskan pelajar SMP di Cikembar Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Life05 Mei 2024, 16:00 WIB

Pantas Anak Sulit Disiplin! 6 Kesalahan Orang Tua Saat Mendidiknya di Masa Kecil

Mendidik anak untuk hidup disiplin terkadang mendapati kegagalan. Hal itu biasanya dipengaruhi oleh kesalahan saat mendidiknya di masa kecil
Ilustrasi - Mendidik anak untuk hidup disiplin terkadang mendapati kegagalan. Hal itu biasanya dipengaruhi oleh kesalahan saat mendidiknya di masa kecil. (Sumber : Pexels/Karolina Grabowska).
Sukabumi05 Mei 2024, 15:24 WIB

Bareng TNI Kawal Capaian Target PAT, Distan Sukabumi: Kolaborasi Kunci Keberhasilan

Distan Kabupaten Sukabumi mengimplementasikan kolaborasi dengan TNI untuk pengawalan bersama terhadap capaian PAT melalui pompanisasi.
Kadistan Sri Hastuty Harahap saat teken perjanjian kerja sama dengan Dandim Kabupaten Sukabumi, Letkol Inf. Anjar Ari Wibowo.  (Sumber : Istimewa)
Inspirasi05 Mei 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sebagai Scanning di Minimarket Sukabumi, Minimal SLTA/SMU/SMA

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, yuk daftarkan diri sekarang juga!
(Ilustrasi) Lowongan Kerja Sebagai Scanning di Minimarket Sukabumi, Minimal SLTA/SMU/SMA. (Sumber : iStock)
Life05 Mei 2024, 14:30 WIB

Kesehatan Mental Terganggu! 6 Dampak Buruk Terlalu Keras dan Kasar dalam Mendidik Anak

Siapa sangka, terlalu keras dalam mendidik anak rupanya tidak dianjurkan dalam parenting anak. Karena memiliki dampak buruk nantinya.
Ilustrasi - Siapa sangka, terlalu keras dalam mendidik anak rupanya tidak dianjurkan dalam parenting anak. Karena memiliki dampak buruk nantinya. (Sumber : Pexels/August de Richelieu).