SUKABUMIUPDATE.com - Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara mengklarifikasi soal tudingan aksi penganiayaan dan pengeroyokan yang terjadi Kamis (31/1/2019) siang di Kantor DPC Partai Gerindra Kabupaten Sukabumi, Jalan KH A Sanusi, Kecamatan Cisaat.
"Jadi tadi siang itu kita menggelar rapat. Nah, sesudah rapat kita kedatangan tamu yang namanya Hadi. Hadi itu datang bersama pacarnya, Alfi. Alfi itu kader Partai Gerindra. Disitu kita berdiskusi perihal kegiatan Bang Sandiaga Uno," ujar Yudha saat dikonfirmasi sukabumiupdate.com. Kamis malam melalui sambungan telepon selulernya.
Ia saat itu hendak meminta klarifikasi dari Hadi. Pasalnya, kata Yudha, pada saat kegiatan Wirausaha Bareng Sandiaga Uno di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi, pada 18 Januari 2019 lalu, panitia sempat melarang sejumlah kader Partai Gerindra untuk masuk ke lokasi kegiatan.
BACA JUGA: Keributan di DPC Partai Gerindra Kabupaten Sukabumi, Panitia Acara Sandiaga Uno Lapor Polisi
"Ini menjadikan efek kurang bagus bagi Kader Gerindra. Hadi ini, tidak terima. Malah tunjuk-tunjuk saya. Malah dia bilang 'Elu bisa buktikan enggak gua usir orang Gerindra'. Pada saat itu, banyak sekali anggota saya. Saksinya banyak. Setelah itu saya sempat marah dan meminta Hadi keluar dari ruangan," lanjut Yudha.
"Saat itu, anggota saya yang namanya Denden nyamperin dia (Hadi) dan menyuruh dia keluar karena sudah tidak sopan sama saya. Berdirilah dua orang itu, dorong-dorong, lalu berkelahilah dua orang itu. Saya kan ketua Partai. Kalaupun anak-anak saya melihat ketuanya diperlakukan seperti itu, pasti mereka enggak terima," sambungnya.
Yudha juga membantah soal adanya pelemparan asbak terhadap Hadi. Ia menyebutkan, jika memang benar ada pelemparan asbak, maka bisa dipastikan bagian kepala Hadi bocor dan berlumuran darah.
"Enggak mungkin saya melakukan hal itu. Saya pun kalau difitnah seperti itu, di-blow up di media, saya pun juga merasa terganggu. Saya pun akan melakukan upaya hukum atas hal itu," katanya lagi.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Hiswana Migas Sukabumi itu kembali menegaskan tidak ada penganiayaan maupun pengeroyokan di kantor DPC Partai Gerindra Kabupaten Sukabumi. Yang ada adalah perkelahian antara Hadi dengan Denden.
"Orang kader saya, Denden juga mukanya hancur. Mereka saling baku hantam. Ini tidak ada sangkut pautnya dengan Partai Gerindra, pengurusnya, dan sebagainya. Tidak mungkin. Kami juga akan konferensi pers mengenai ini," imbuhnya.
Saat perkelahian terjadi, masih kata Yudha, keduanya juga sempat dilerai. Yudha sempat menarik Hadi ke ruangannya agar bisa meredakan situasi.
"Saya usap dia (Hadi), supaya jangan seperti itu. Saya bilang, kita kan sama-sama berjuang. Enggak mungkin lah kita mukulin orang di sekretariat Gerindra," ujarnya.
BACA JUGA: Pesan Sandi Kepada Generasi Milenial Sukabumi yang Ingin Sukses Wirausaha
"Terus yang saya bingung ini, Hadi ini bukan kader Gerindra. Dia itu tidak terdaftar di Partai Gerindra. Dia itu notabene pacarnya Alfi, anggota Gerindra. Di acara Bang Sandiaga Uno itu dia salah satu panitia yang mengusir orang-orang Gerindra secara kasar. Itu adalah cikal bakalnya," sambung Yudha.
Ia menegaskan, jika kejadian perkelahian ini terus dipolitisir, bukan tidak mungkin ia akan bereaksi dan mengambil tindakan secara hukum.
"Saya sudah coba klarifikasi. Tapi pada saat itu, dia (Hadi) sepertinya menantang. Ya enggak mungkin dong orang datang ke Gerindra itu dimarahin, dilempar kepalanya, segala macem. Enggak mungkin seperti itu. Kemungkinan mengambil upaya hukum sangat ada," tandasnya.